fbpx

Rakernas II PPNI Riau 2018 : Kesejahteraan Perawat Jadi Program Unggulan

Pelaku Pengeroyokan Perawat RSUDAM Ferry Fadly, Belum Ditangkap ?
11 April 2018
Ketua DPRD Prov. Riau Hadiri Pembukaan Rakernas II PPNI 2018
14 April 2018
Show all

Rakernas II PPNI Riau 2018 : Kesejahteraan Perawat Jadi Program Unggulan

Wartaperawat.com – Rakernas II PPNI 2018 merupakan media Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) untuk membuka diskusi dengan DPW PPNI (Provinsi), DPD (Kota/Kabupaten) beserta dan seluruh Badan Kelengkapan PPNI dalam rangka membahas isu-isu penting untuk kelangsungan dan perkembangan PPNI sebagai organisasi profesi. Kegiatan ini berlangsung di Pekanbaru, Riau, 13-15 April 2018.

Perhelatan Rakernas II ini yang dihadiri perwakilan 34 DPW Seluruh Indonesia dan Badan Kelengkapan PPNI, dibuka secara resmi oleh Ketum DPP PPNI Harif Fadhillah, Jumat (13/4).

Pada acara pembukaannya dihadiri Ketua DPRD Povinsi Riau Hj. Septina Primawati Rusli beserta undangan kehormatan lainnya.

Harif Fadillah dalam sambutannya menyampaikan kegiatan Rakernas ini dalam upaya mengevaluasi perkembangan program kerja sebelumnya dan menyusun langkah besar untuk mencapai harapaan selanjutnya sesuai hasil Munas PPNI yang lalu. Rakernas ini menjadi perjuangan bersama di dalam sisa masa kepengurusanya yaitu masalah kesejahteraan perawat. Penguatan organisasi termasuk bagian prioritas pula, untuk itu diharapkan pengurus PPNI tetap kuat, tidak mudah diterjang oleh kepentingan pihak tertentu.

Ketum DPP PPNI periode 2015-2020 ini merasakan gaung atau geliat PPNI saat ini sudah sampai ke daerah terpencil, dirasakan pada kunjungan kerjanya ke daerah. Di tahun ketiga kepengurusanya ini, dengan menggeliatnya PPNI dilanjutkan dengan pelaksanaan fungsi organisasi yang menjadi target program PPNI juga. Pada waktu Rakernas ini, PPNI merasa sudah cukup kuat untuk melaksanakan  fungsi organisasi yang sesuai dalam UU Keperawatan yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para anggotanya, menjaga martabat profesi termasuk mengkawal etika profesi. Dia juga berpendapat bahwa saat ini sudah tepat untuk memulai bergerak demi kemajuan bersama melalui kekuatan yang sudah dimiliki PPNI.

Lanjutnya, peranan perawat diharapkan lebih dimaksimal lagi nantinya, untuk dimanfaatkan peranannya di level pemerintah, terutama pada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Dalam Negeri maupun Kementerian Kesehatan. Dia menilai peranan perawat kuat dalam menopang laju pemerintahan, karena perawat  diketahui selain kemampuan merawat, perawat memiliki kelebihan dalam aspek lainnya yang telah diajarkan di masa pendidikannya. Kelebihan ini menjadi bagian terpenting dalam program pembangunan kesehatan di Indonesia. PPNI telah memperkenalkan program solusi yaitu 1 Desa dengan 1 Perawat. Dia berkeinginan program ini diharapkan dapat menjadi program nasional, karena saat ini program tersebut telah diterapkan hanya di beberapa daerah tertentu saja di Indonesia.

Untuk masalah kesejahteraan perawat yang menjadi isu besar di PPNI, Ketum mengusulkan upaya perjuangan untuk perawat dilakukan terus dan diintensifkan, dengan melibatkan semua level (DPP hingga DPK) dan channel PPNI (mis : pihak pendidikan, pemerintah, legislatif,dll) melalui istilah multi level dan multi channel. Jadi pengusus PPNI (pusat) mengajak keterlibatan komponen tersebut secara bersama-sama memperjuangkan kesejahteraan perawat, akan lebih cepat dan efektif hasil yang diharapkan.

Di akhir sambutannya, Harif juga mengharapkan rasa persatuan dan kekeluargaan di dalam PPNI yang selama ini terjaga, tetap dipertahankan dan tidak terpengaruh dengan tekanan dari luar, supaya PPNI tetap menyatu untuk melanjutkan program bersama dalam dua tahun sisa kepengurusannya, termasuk menerima hasil rekomendasi Rakernas II ini.  (IR)

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: