fbpx

PPNI Aceh Berkolaborasi Dukung Pengembangan Kualitas Perawat

HUT PPNI : PPNI Pandeglang Utamakan Kesehatan Masyarakat & Peduli Anak
28 Maret 2019
Aksi Unjuk Rasa PPNI Polewali Mandar : Bela Nasib & Cegah Eksploitasi Perawat
30 Maret 2019
Show all

PPNI Aceh Berkolaborasi Dukung Pengembangan Kualitas Perawat

Wartaperawat.com – Dalam meningkatkan dan mengembangkan kompetensi perawat dapat dilakukan dengan berbagai cara dan kesempatan serta saling berkolaborasi dengan pihak terkait yang saling berkomitmen untuk kemajuan bersama.

Upaya mewujudkan hal tersebut sudah terealisasi, dengan adanya kerjasama Inland Norway University of Applied Sciences Norwegia (INN) yang terlibat dalam proyek pengembangan kualitas dan kapasitas tenaga kesehatan, terutama bagi perawat dan tenaga kesehatan masyarakat di Aceh.

Sebenarnya proyek ini sudah dirintis sejak tahun 2018 dan melibatkan beberapa stakeholder, seperti DPW PPNI Aceh, Fakultas Keperawatan Unsyiah, Poltekes Kemenkes Aceh, Akper Ibnu Sina Kota Sabang, Dinas Kesehatan Aceh, dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Aceh.

Dalam memantapkan program rintisan itu, sudah dilaksanakannya Workshop Collaboration Partners Indonesia – Scandinavia in Capacity Building of Health Provider di Banda Aceh, Aceh, 25-27 Maret 2019.

Berdasarkan keterangan yang ada, Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Aceh Abdurrahman, S.Kp., M.Pd berharap kerjasama ini dapat menjadi model pengembangan kualitas dan kapasitas tenaga keperawatan ke depan. Ketua DPW PPNI Aceh siap mendukung kerjasama dan berharap masing-masing pihak dapat mengembangkan diri dalam pengembangan kualitas tenaga keperawatan di Aceh.

Pada saat pidato pembukaannya, Ketua Jurusan Keperawatan Poltekes Kemenkes Aceh Dr. Hermasyah, MPH, berharap kegiatan workshop ini dapat menghasilkan detail rencana pengembangan program kerjasama. Workshop ini menjadi jalan awal dari tiga tahun kerjasama yang direncanakan dan berharap mendapat dukungan penuh dari Erasmus Mundus sebagai donor utama proyek kerjasama ini.

Dikesempatan yang sama, Dekan Fakultas Keperawatan Unsyiah Dr. Hajjul Kamil, S.Kp., M.Kep, dalam sambutannya, berulang kali memotivasi para peserta untuk serius dan fokus pengelola institusi keperawatan sehingga nantinya dapat meningkatkan kualitas tenaga keperawatan yang lebih profesional dan mampu bersaing secara global.

Hal tersebut, sependapat dengan Prof Kari Kvaal dari INN Norwegia, mengatakan bahwa kualitas tenaga perawat sangat ditentukan oleh proses pembelajaran yang dilakukan institusi pendidikan. Model pembelajaran berbasis kompetensi adalah solusi peningkatakan kualitas lulusan, namun metoda pembelajaran dan evaluasi pencapaian kompetensi merupakan kunci dari utama keberhasilan.

Adapun tujuan dari proyek kerjasama ini untuk melakukan pengembangan pendidikan berbasis kompetensi dengan penguatan kompetensi global sehingga lulusan bisa bersaing secara nasional, regional  maupun global.

Selama program kerjasama berlangsung, INN terus melakukan diskusi dengan institusi yang terlibat untuk menentukan area pengembangan yang diinginkan dan dibutuhkan stakeholder di Aceh.

Untuk diketahui bahwa adanya perbedaan regulasi sistem pendidikan keperawatan yang sempat mencuat dalam workshop ini. Bagi negara Norwegia, pendidikan keperawatan dimulai dari level Sarjana, Master, Spesialis, dan Doktor.

Sementara di Indonesia sangat beragam, mulai dari D-III, D-IV/ Sarjana, Master, Spesialis dan Doktor. Hal ini menimbulkan kebingungan delegasi Norwegia, apalagi program sarjana di negaranya hanya berlangsung 3 tahun dan dilakukan secara terintegrasi, hampir sama seperti sistem pendidikan D-III keperawatan di Indonesia.

Namun, dikarenakan fokus pada pengembangan kompetensi global, Randi Martinsen, Ph.D mengatakan lulusan mereka secara otomatis mendapatkan gelar Register Nurse (RN) yang diakui secara internasional.

Oleh karena itu, Anne Trovik, Ph.D dalam presentasinya, berharap suatu saat lulusan perawat di Indonesia juga akan mendapatkan hal yang sama, jika Indonesia serius membenahi sistem pendidikan keperawatannya.

Hasil workshop kali ini dengan melahirkan komitmen peserta untuk memperkuat model pembelajaran akademik dan klinik dalam upaya meningkatkan kompetensi lulusan yang bersifat global sehingga kualitas tenaga keperawatan dan kesehatan masyarakat menjadi lebih baik.

Tindak lanjut dari kegiatan workshop ini diharapkan team yang terlibat sebagai change agent dari setiap institusi dapat membuat rumusan kerjasama yang lebih kongkrit sehingga menghasilkan rencana dan model kerjasama yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Disaat penutupan kegiatan workshop, para peserta dari semua institusi yang terlibat berkomitmen terlibat secara serius dalam proses kerjasama ini untuk meningkatkan sharing pengetahuan dan pengalaman antara Indonesia dan Scandinavia guna meningkatkan kualitas lulusan yang memiliki daya saing global. (IM)

 

Sumber : Infokom DPW PPNI Aceh

 

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: