fbpx

Pada Era Disrupsi, Ketum DPP PPNI Jelaskan Kontribusi Keperawatan Di RS

Hasil Muswil II, Adil Candra Jadi Ketua DPW PPNI Kepulauan Riau
18 Juli 2018
Problem Banyak Minum Air & Tukar Gelang Identitas Jadi Perhatian Jemaah Haji
20 Juli 2018
Show all

Pada Era Disrupsi, Ketum DPP PPNI Jelaskan Kontribusi Keperawatan Di RS

Wartaperawat.com – Perkembangan rumah sakit baik yang negeri maupun swasta mengalami perkembangan dan perubahan yang cukup pesat. Kehadiran rumah sakit menjadi salah satu keinginan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbaik secara paripurna.

Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) dalam mengemban visi dan misi organisasi senantiasa memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi di dunia perumahsakitan dan sektor lain yang berdampak pada pelayanan kesehatan di Indonesia, regional maupun internasional. Dengan sendirinya diharapkan telah siap menghadapi segala kemungkinan dari  keinginan masyarakat yang beragam.

Mencermati akan hadirnya Era Universal Health Coverage pada 1 Januari 2019  akan datang, yang telah merubah tatanan pelayanan kesehatan, khususnya rumah sakit. Tentunya diharapkan pula rumah sakit harus smart dalam merumuskan kembali strategi yang mampu menghadapi situasi disrupsi dan pelaksanaan UHC tersebut.

Seiring dengan terjadinya perubahan, Industri pelayanan kesehatan saat ini sedang diguncang oleh Disrupsi (gangguan) khususnya Disrupsi Digital. Disrupsi terjadi di dalam bidang industri apapun, bukan hanya berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi saja (ICT), namun perubahan tersebut lebih didorong oleh konsumen itu sendiri yang telah mengubah banyak hal sehingga tanpa disadari perubahan tersebut sudah terjadi.

Dengan memperhatikan perubahan yang ada dan berupaya membangun semangat memajukan rumah sakit Indonesia serta mempererat jalinan tali sirahturahmi antar rumah sakit, ARSSI mengadakan kegiatan tahunan yaitu Seminar Nasional V, Healthcare Expo IV dan Kongres V pada tanggal 17 – 19 juli 2018 di Hotel The Ritz-Carlton Jakarta, Mega Kuningan, DKI Jakarta.

Bagi pelayanan kesehatan, tentunya bidang keperawatan turut andil dan berperan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada masyarakat selain tenaga kesehatan lainnya. Melalui kontribusi yang terbaik dan menjunjung tinggi keprofesionalannya diharapkan dapat mengikuti perkembangan yang ada.

Pada kesempatan ini, Harif Fadhillah SKp., SH., M.Kep selaku Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mendapat kesempatan menjadi narasumber dalam kegiatan seminar tersebut, dengan menyampaikan topik Transformasi Bidang Keperawatan RS di Era Disrupsi, pada Rabu (18 /07/2018).

Harif mengungkapkan bahwa peranan perawat dapat dilaksanakan dengan adanya tranformasi dalam profesi yang dapat dilakukan melalui pendidikan, kehidupan profesi dan praktik perawat.

Selain itu, Ia memaparkan adanya tranformasi pada bidang pelayanan di RS yang dapat diaplikasikan melalui Deliveri, dengan cara Kolaboratif Practice & Patient Care Centered, Rujukan Internal dan Asuhan berkelanjutan atau referal and continuity nursing care. Menurutnya, dapat melalui jenis & Kualifikasi SDM Perawat, dapat pula dilaksanakan melalui Scope Pelayanan Perawat, diantaranya dengan cara Qualifikasi dan Kompetensi maupun dengan cara Teknologi tepat guna, selain itu dapat juga melalui Nilai dan Budaya Kerja, dan terakhir melakukan Leadershift dalam Pelayanan Keperawatan.

Harif juga mengatakan kepada anggota perawat yang berada di pelayanan kesehatan untuk memperhatikan Jenis ( perawat Profesi maupun Vokasi) dan kualifikasi perawat, dengan cara berupaya dan berkemampuan, yang seharusnya dimiliki seorang perawat diantaranya : Mampu berkolaborasi dalam praktik kesehatan, berdialog, saling percaya dan saling mengerti (knowladge), kemampuan memberikan kontribusi perawat dalam pembuatan kebijakan, kemampuan patuh pada norma, kemampuan membuat keputusan klinik sesuai kewenangan/otoritas, dan terahir berkemampuan mengelola pelayanan.

Disamping itu, Harif mengingatkan pula kepada pihak terkait seharusnya lebih memperhatikan kehidupan profesi perawat di RS selain pelayanan yang telah diberikannya. Dengan cara memperhatikan kejelasan wewenangnya, lingkup praktik perawat yang sesuai, perlindungan, penghargaan dan kesempatan/akses berkembangnya.

Mengakhiri presentasinya, Harif berharap kepada tenaga perawat untuk mengikuti perkembangan teknologi yang ada, tentunya disesuaikan dengan kebutuhan pasien pula, seperti adanya teknologi untuk mobilisasi pasien, dan memamahi lebih jauh tentang teknologi dalam memasang Kateter dan Intravena maupun teknologi keperawatan laiinnya.

Adapun tema seminar kali ini “Mempersipkan Rumah Sakit Indonesia Menghadapi Situasi Disrupsi Di Era Yang Kompetitif”. Dalam kegiatan ini pula dihadiri oleh pengurus ARSSI, Direktur Rumah Sakit, Manajer Rumah Sakit, Para Pemilik Rumah Sakit, dan Pemerhati di bidang Perumahsakitan dan undangan lainnya. (IM)

 

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: