fbpx

KKHI Makkah Akhiri Tugasnya, Melayani Kesehatan 4.188 Jemaah Haji

CNU 2019 : PPNI Sulsel Mengupdate Keilmuan & Tingkatkan Kompetensi Perawat
8 September 2019
Rakorwil II DPW PPNI Se Sulawesi : Evaluasi Proker & Merealisasikan Visi PPNI
10 September 2019
Show all

KKHI Makkah Akhiri Tugasnya, Melayani Kesehatan 4.188 Jemaah Haji

Wartaperawat.com – Pelayanan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah telah berakhir sejak Jumat (6/9/2019) siang Waktu Arab Saudi.

Dari data yang ada, selama 55 hari operasionalnya, KKHI Makkah telah melayani 4.188 kunjungan jemaah haji Indonesia, terhitung sejak 14 Juli 2019 lalu. Namun hingga saat ini KKHI Makkah masih merawat 4 jemaah haji sakit, sedangkan 53 orang lainnya dirawat di beberapa RS Arab Saudi.

Menurut Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah, dr. M. Imran bahwa adanya beberapa hal positif selama penyelenggaraan layanan kesehatan haji di Daker Makkah.

Dibalik faktanya, Pertama, angka kematian jemaah haji yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2018, ada pengorbanan maksimal yang sudah dilakukan, terutama dalam menggenjot upaya promotif preventif hingga akhirnya membuahkan hasil.

“Waktu pemulihan lonjakan (angka kematian pasca Armuzna) jauh lebih cepat, kembali normal,” ujar dr. Imran, saat memberikan sambutan di acara tasyakuran akhir operasional KKHI Makkah pada Kamis (5/9/2019) malam.

Kedua, total jumlah jemaah haji yang dirawat inap tahun ini lebih banyak dibanding 2018. Akan tetapi secara harian, jumlah jemaah yang dirawat jauh lebih rendah. LOS (length of stay) atau lamanya waktu perawatan lebih pendek. Itu tidak pernah terjadi sebelumnya. Imran meyakini ini akibat dari upaya kesehatan yang diberikan para petugas lebih maksimal.

Selanjutnya dan menjadi poin positif ialah pada pelaksanaan puncak haji di Arafah Muzdalifah dan Mina. Proses safari wukuf dinilai jauh lebih baik. Tim Mobile Bandara yang bertugas di Pos Kesehatan Arafah juga bekerja dengan baik.

Sementara, Tim Gerak Cepat (TGC) juga telah melakukan respons awal dan rujukan yang lebih cepat. Hasilnya terlihat pada fase Armuzna, angka kesakitan dan kematian lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya.

Terakhir, lanjut Imran, jemaah haji yang dipulangkan lebih dulu dari kloternya (tanazul), jumlahnya lebih banyak dari tahun sebelumnya. Tahun lalu sekira 90 orang, sekarang ini hingga (5/9/2019) sudah 169, baik melalui Jeddah maupun Madinah. Artinya lebih banyak jemaah yang mendapat prioritas pemulangan karena kondisi kesehatannya.

Kepala Daerah Kerja Makkah, Subhan Cholid, menyampaikan apresiasinya kepada jajaran kesehatan yang telah luar biasa memberikan layanan kesehatan kepada seluruh tamu Allah asal Indonesia. Dari data yang dimilikinya, frekuensi layanan kesehatan di tingkat kloter dan KKHI hampir dua kali lipat jumlah jemaah haji Indonesia.

“Terima kasih kepada petugas kesehatan telah mengerahkan dedikasi dan kemampuannya untuk jemaah haji. Selamat jalan kembali ke Indonesia,” kata Subhan.

Turut hadir pada acara yang digelar di gedung KKHI Makkah diantaranya : dr. Anas Sedaya, perwakilan dari Muasassah Asia Tenggara, Direktur KKHI Makkah, Direktur KKHI Madinah, tim manajerial, ratusan petugas kesehatan dari Tim Kuratif Rehabilitatif dan TGC Daker Makkah, Tim Promotif Preventif dan Tenaga Pendukung Kesehatan. (IM)

 

Sumber : Berita dan foto dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kemenkes RI

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: