fbpx

Ini Upaya PPNI Antisipasi & Cegah Perawat Langgar Kode Etik

Usai ToT Terintegrasi Di Kalteng, DPP PPNI Diharapkan Solid & Berinovasi
21 Agustus 2018
Kepedulian & Toleransi, Relawan PPNI Tetap Melayani Disaat Idul Adha
22 Agustus 2018
Show all

Ini Upaya PPNI Antisipasi & Cegah Perawat Langgar Kode Etik

Wartaperawat.com – Keberadaaa tenaga perawat yang merupakan garda terdepan dalam melakukan asuhan keperawatan pada layanan kesehatan menjadi bagian tenaga profesional yang sangat diperhitungkan.

Dengan jumlah perawat yang paling banyak berada di layanan kesehatan, berkemungkinan besar melakukan kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja dibandingan dengan profesi kesehatan lainnya, termasuk dalam melanggar kode etik yang ada.

Selain itu, perawat juga dituntut untuk dapat bertanggungjawab dan mengemban tanggung gugat dalam membuat keputusan dan mengambil langkah-langkah kritis dalam praktik kliniknya, termasuk dalam pengambilan keputusan etis bagi klien maupun keluarganya.

Pembinaan etika keperawatan harus selalu dilakukan sejak dalam proses pendidikan hingga sampai bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan.

Keberadaan organisasi profesi Persatuan Perawat NasionaI Indonesia (PPNI) melalui Majelis Kode Etik Keperawatan (MKEK) mempunyai kewajiban menjaga dan membina anggotanya untuk dapat melaksanakan praktik keperawatan dan kehidupan profesi perawat sesuai dengan kode etik keperawatan yang berlaku.

Untuk itulah PPNI memfasilitasi kegiatan Workshop Learning Outcome Pendidikan Tinggi Keperawatan sesuai Kode Etik Keperawatan, yang berlangsung selama dua hari, 20-21 Agustus 2018.

Tujuan kegiatan ini agar nantinya MKEK dapat memberikan masukan kepada Asosiasi Pendidikan Tinggi Keperawatan untuk dapat menghasilkan perawat yang berkualitas dan menjalankan kode etik keperawatan dengan sebaik-baiknya.

“Dari pertemuan ini, kita harapkan memulai menyusun atau merumuskan learning outcome dari aspek etika profesi pembelajaran etika keperawatan di institusi pendidikan keperawatan. Ini adalah terjemahan amanat dari Munas kita, untuk menyusun kurikulum pembelajaran etika keperawatan. Namun regulasi yang ada saat ini yang menyusun bukan kita, melainkan pihak perguruan tinggi yang menyusunnya,” ungkap Harif Fadhillah, S.Kp, SH, M.Kep dalam sambutannya saat membuka acara workshop di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Senin (20/8/2018).

Ketua Umum DPP PPNI ini menerangkan bahwa outcome learning yang dilakukan masih menjadi kewenangan organisasi profesi (OP), tentunya akan fokus menyusun learning outcome dengan tentu saja pasti akan menyangkut masukan dari kurikulumnya.

Harif menjelaskan juga, ada tiga jenis kependidikan keperawatan di Indonesia, yaitu pendidikan akademik, pendidikan vokasi dan pendidikan profesi. Menurutnya masing-masing jenisnya ada beberapa levelnya, tentunya dari pengalaman bahwa semuanya mendapatkan pembelanjaran etika keperawatan, tetapi apakah semuanya mempunyai learning outcomenya.

“Diharapkan nantinya kita dapat memberikan jawaban kepada dunia pendidikan untuk dapat selaras dengan apa yang menjadi tugas utama organisasi profesi yaitu mengkawal etika profesi para anggotanya. Tentunya kita perlu memperhatikan kebenaran pada etika profesi perawat yang kurang baik yang saat ini berkembang di masyarakat. Selanjutnya, kita juga terus bekerjasama dengan pihak tertentu dalam menjalankan etika profesi agar menjadi lebih baik lagi kedepannya,” terangnya.

Dalam acara workshop kali ini, DPP PPNI sebagai inisiasinya telah menghadirkan pemateri berkompeten diantaranya : Prof. Dr. Galang Asmara, SH, MH dengan materi Dasar Filosofi Etika dipandang dari ontologi, epistimologi, dan aksiologi sedangkan materi Learning outcome/capaian pembelajaran disampaikan oleh dr. Liliana Sugiharto, M.S, PA(K).

Setelah pemberian materi, dilanjutkan dengan tanya jawab, kemudian acara selanjutnya dengan kerja kelompok.

Pada hari kedua, Selasa (21/08/2018) para peserta yang berasal dari perwakilan daerah di Indonesia melakukan presentasi hasil kerja kelompok, kemudian melakukan perbaikan hasil presentasi kerja kelompok. Setelah kegiatan workshop, diakhiri dengan acara penutupan yang ditutup secara resmi oleh Ketum DPP PPNI. (IM)

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: