fbpx

Tingkat Keterisian Tempat Tidur di RS Sudah Mulai Merendah Dibawah 20%

HUT PPNI Ke 48 Tahun 2022 : Maju, Profesional & Terpelihara Kesatuannya
17 Maret 2022
HUT PPNI Ke 48 : DPK RSUP Fatmawati Optimalkan Edukasi Vaksinasi Covid-19
19 Maret 2022
Show all

Tingkat Keterisian Tempat Tidur di RS Sudah Mulai Merendah Dibawah 20%

Wartaperawat.com – Penurunan kasus Covid-19 di Indonesia berdampak terhadap berkurangnya pasien yang dirawat di pelayanan kesehatan.

Berkaitan keterisian tempat tidur (BOR) untuk Covid-19 secara nasional dari hari ke hari terus mengalami tren penurunan. Hari ini, angka BOR turun hingga berada di level 17% dan seluruh provinsi di Indonesia tidak ada yang mengalami kenaikan.

Adapur indikator lain dari penanganan Covid-19 yang menunjukkan perbaikan adalah kasus konfirmasi yang hari ini kembali turun menjadi 13.018 setelah sebelumnya sempat naik ke angka 14.408 (15/3/2022). Angka kasus aktif juga terus bergerak turun ke level 279.969 hari ini dibandingkan hari sebelumnya yang sempat berada di level 299.443 (15/3).

“Penanganan Covid-19 di Indonesia masih menunjukkan perbaikan-perbaikan yang cukup berarti. Saat ini, tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit sudah cukup rendah di bawah 20% selama dua hari ini. Kita berharap bisa menekannya hingga di bawah 5%,” kata dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes.

Semua indikator penanganan Covid-19 menjadi acuan pemerintah untuk menentukan status pandemi secara nasional. Apabila sudah berada pada level tertentu selama periode enam bulan, maka aktivitas kegiatan masyarakat akan bisa dilonggarkan secara aman.

“Harapannya saat ini masyarakat bersabar untuk sama-sama menunggu indikator-indikator penanganan Covid-19 terkendali dengan lebih baik dan lebih konsisten lagi. Kuncinya adalah menjalankan protokol kesehatan dan vaksinasi lengkap serta memenuhi vaksinasi booster,” ujar dr. Nadia.

Selain mengejar penurunan indikator penanganan Covid-19 lainnya, program vaksinasi menjadi kunci sukses untuk menangani pandemi. Vaksinasi lengkap dua dosis harus dikejar secepatnya untuk mencapai kekebalan kelompok kepada lebih dari 70% total populasi Indonesia.

Saat ini cakupan vaksinasi dosis 1 telah diberikan kepada 193.946.442 (93,12%) penduduk. Sedangkan cakupan vaksinasi dosis 2 152.503.600 (73,23%) penduduk. Sementara itu vaksinasi dosis 3 sudah mencakup 15.308.073 (7,35%) penduduk.

“Cakupan vaksinasi yang luas dan dalam waktu yang cepat sangat penting untuk melindungi golongan rentan seperti lansia dan yang memiliki komorbid. Saya imbau seluruh masyarakat untuk saat ini segera melengkapi vaksinasi primer dua dosis dan ditambah dengan booster apabila sudah tiba waktunya,” tutup dr. Nadia. (IM)

 

Sumber : Berita & foto dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kemenkes RI.

 

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: