fbpx

HUT PPNI Ke 48 Tahun 2022 : Maju, Profesional & Terpelihara Kesatuannya

Indonesia Belum Umumkan Endemi Kasus Covid-19, Kriteria Indikasinya Belum Terpenuhi
16 Maret 2022
Tingkat Keterisian Tempat Tidur di RS Sudah Mulai Merendah Dibawah 20%
18 Maret 2022
Show all

HUT PPNI Ke 48 Tahun 2022 : Maju, Profesional & Terpelihara Kesatuannya

Wartaperawat.com – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) pada tahun 2022 ini di tingkat Dewan Pengurus Pusat (DPP) PPNI berlangsung secara daring dan luring.

Kehadiran Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin secara daring memberikan kebanggaan tersendiri bagi Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah dan seluruh Pengurus PPNI maupun Perawat dimanapun berada.

Sekretaris Jenderal DPP PPNI Mustikasari, Bendahara Umum DPP PPNI Apri Sunadi dan Pengurus DPP PPNI lainnya hadir langsung di Graha PPNI Jakarta.

Dalam rangkaian peringatan HUT PPNI Ke 48, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Kunta Wibawa Dasa Nugraha secara daring melaunching Majalah PPNI.

“Alhamdulillah… Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala karuniaNya, sehingga kita diberikan kesempatan pada hari ini untuk dapat memperingati Hari Ulang Tahun PPNI ke 48 Tahun 2022 ini tepat pada tanggal 17 Maret 2022,” terang Harif Fadhillah dalam sambutannya pada acara puncak HUT PPNI melalui daring di Jakarta, Kamis (17/3/2022).

Dikatakannya, PPNI telah melalui perjalanan panjang sebagai organisasi profesi Perawat di Indonesia, dan bukan hal yang mudah untuk menjaga kelangsungan sebuah organisasi yang senantiasa menjadi rumah bagi warga profesinya.

Diakuinya, PPNI telah melewati berbagai era pemerintahan yang silih berganti, namun PPNI tetap berdiri sendiri sebagai sebuah mercusuar pergerakan keperawatan di Indonesia sejak dibentuk tahun 1974 lalu.

“Hingga hari ini PPNI telah terus berkembang bersama bangsa ini dan berperan serta dalam pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia pada khususnya,” terang Doktor Keperawatan ini.

Harif Fadhillah mengungkapkan bahwa PPNI merupakan organisasi profesi Perawat sebagai perwujudan semangat profesi keperawatan, dimana seluruh pelayananan keperawatan pada intinya berfokus menjaga dan meningkatkan status kesehatan klien atau masyarakat.

“Maka perlulah kita memperingati bersama, hari yang berbahagia ini. Atas keteguhan semangat kita bersama, sehingga organisasi PPNI dapat berdiri 48 tahun lamanya sampai hari ini,” sebutnya.

Diharapkannya, momen HUT kali ini untuk senantiasa memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar organisasi PPNI beserta anggota Perawat semakin maju, profesional dan terpelihara kesatuannya dimasa-masa yang akan datang.

“Tema HUT ke 48 tahun 2022 ini adalah Perawat Bersama Rakyat, Menuju Bangsa Sehat, Bebas Dari Covid-19,” tutur Harif Fadhillah.

Dijelaskannya, Indonesia tidak akan pernah menjadi bangsa yang kuat dan maju, jika manusianya tidak sehat, jadi bangsa yang sehat adalah bangsa yang terpenuhi kondisi kesejahteraan fisik, psikis, sosial dan ekonomi, terutama dalam hal aspek kesehatannya.

Ditambahkannya, bangsa Indonesia yang sehat merupakan peran dan tanggungjawab seluruh komponen negara, bukan hanya pemerintah saja, tetapi Perawat sebagai tenaga kesehatan dan juga partisipasi masyarakatnya.

Pada situasi pandemi Covid-19 berdasarkan pengamatannya, memang menyebabkan perubahan dan pergolakan di berbagai aspek kehidupan diantaranya sosial, ekonomi, politik, budaya dan lain sebagainya.

Namun pandemi ini menurutnya, bukan menjadi penghalang bagi seorang Perawat, sebaliknya agar tetap berkarya dan melakukan pengabdian dalam menjalankan tugas profesinya.

“Perawat telah menjadi garda terdepan yang signifikan di sektor kesehatan pada masa pandemi Covid-19 ini,” tegasnya.

Walaupun kondisi pandemi Covid-19 saat ini sudah membaik, namun Harif Fadhillah tetap mengingatkan untuk mewaspadai terhadap risiko penyebarannya.

Selama masa pandemi Covid-19 diutarakannya, peran Perawat sebagai garda terdepan sudah terbukti di fasilitas kesehatan maupun di masyarakat, bahkan 711 orang Perawat telah mengorbankan dirinya bagi kemanusiaan.

“Semoga mereka (Perawat yang gugur) yang telah mengorbankan dirinya itu, dapat diterima oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, ditempatkan yang terbaik disisiNya, dan tetap menjadi inspirasi bagi kita yang masih hidup untuk menjalankan tugas dan pengabdian yang sebaik-baiknya,” harapannya.

Selain itu, Perawat juga difokuskan untuk memenuhi kebutuhan secara holistik, yaitu promotif dan preventif, yang meliputi advokasi sosial termasuk edukasi kepada masyarakat maupun dirinya sendiri.

“Kami juga telah berupaya untuk menghimbau kepada seluruh Perawat dimanapun berada untuk menjadi role model,” imbuhnya.

Dengan Perawat menjadi role model, yang berhubungan dengan penerapan protokol kesehatan di masyarakat, akan berdampak memberikan contoh atas perilaku Perawat yang baik dalam pelaksanaan hidup sehat.

Hal ini menurutnya menjadi momentum untuk mengingat kembali komitmen bagi diri seorang Perawat sebagai pelayan kesehatan masyarakat.

“Komitmen ini sebagai push motivation factor, bagi Perawat untuk tetap menjalankan tugas mulia profesi di segala situasi dan kondisi dalam melayani masyarakat menuju bangsa yang sehat, bebas dari Covid-19,” ucapnya.

Lanjutnya, PPNI berharap juga agar semua pihak terutama unsur pemerintahan dapat mensupport terhadap kinerja para Perawat dan tetap bertambah bangga menjadi Perawat Indonesia.

“True love arises from the value of sincerity over flaws and weaknesses, cintai profesi dengan ketulusan diatas semua kekurangan dan kelemahan,” mengakhiri sambutannya. (IM)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: