fbpx

Prodi Keperawatan FIKes UPN Veteran Jakarta Gelar PKM di Baduy : Fokus Nikah Dini & Stunting

Mahasiswa KMB FIK UI Jadi Pemenang Lomba Poster Sardjito Learning Forum 2024
16 Mei 2024
Pemda DKI Jakarta Resmi Lantik Nakes Jadi Jabatan Fungsional PPPK Formasi Tahun 2023
17 Mei 2024
Show all

Prodi Keperawatan FIKes UPN Veteran Jakarta Gelar PKM di Baduy : Fokus Nikah Dini & Stunting

Wartaperawat.com – Melalui berbagai upaya yang dilakukan oleh pihak terkait termasuk peran institusi pendidikan dalam berkontribusi terhadap permasalahan kesehatan di tengah masyarakat.

Sehubungan itu pula, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta dalam mengimplementasikan Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM), sekaligus merealisasikan pengamalan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang merupakan kewajiban bagi kampus.

Untuk itulah Dosen dan Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jakarta berinisiasi melaksanakan PKM Skema Program Kemitraan Masyarakat Terapan (PKMT) melalui Pemberdayaan Keluarga Sehat BERANTING (Berantas Pernikahan Dini dan Stunting) Pada Suku Baduy Luar.

Kegiatan PKM kali ini telah direalisasikan oleh Ns. Ritanti, M.Kep.Sp.Kep Kom selaku Ketua Tim Abdimas bersama anggota : Ns. Tatiana Siregar, MM.,M.Kep, Ns. Indah Permatasri, M.Kep, dan Dr. Ns. Dyah Utari, S.Kep., MKKK.

Pengabdian Dosen dan Mahasiswa Program Studi Keperawatan – Program Sarjana Fakultas Ilmu Kesehatan UPN Veteran Jakarta ini dipusatkan di Desa Kanekes wilayah Kemantren Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, berlangsung 9-10 Mei 2024.

Berdasarkan keterangan tertulis dari Ketua Tim Abdimas kegiatan tersebut, disampaikannya bahwa permasalahan stunting menjadi perhatian bagi Pemerintah Indonesia melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPMN) tahun 2024 sebesar 14% sebagai angka stunting nasional.

Dimana kegiatan pemberdayaan kemitraan masyarakat ini diharapkan memberikan manfaat bagi UPN Veteran Jakarta dalam mengiplementasikan Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) dan masyarakat suku Baduy dapat menerima pemberdayaan dan peningkatan layanan kesehatan.

Melalui pendampingan 4 Dosen berkompeten dari UPN Veteran Jakarta ini, diharapkan dari mahasiswa yang terlibat mendapatkan kesempatan untuk belajar di luar perguruan tinggi melalui kerja sama instansi pemerintah dan dosen sehingga dapat melakukan kegiatan di luar kampus. Tentunya program ini akan menjadi jembatan bagi UPN Veteran Jakarta dalam memenuhi luaran IKU (Indikator Kinerja Utama).

Adapun pelaksanaan PKM memang berfokus pada masalah stunting dan pernikahan dini, bahkan masalah stunting sendiri dapat menyebabkan peningkatan angka kemiskinan, menghambat pertumbuhan ekonomi, dan memperluas ketimpangan, kemudian pada akhirnya akan mengancam produktivitas dan kualitas hidup generasi penerus bangsa.

Dalam keterangan juga bahwa masyarakat Baduy tersebar di sekitar 59 kampung. Masyarakat Suku Baduy memang sangat ketat memegang adat istiadat yang telah diatur secara turun temurun, masyarakat lebih percaya kepada Paraji/Dukun/Bengkong/Penghulu daripada Puskesmas.

Sebenarnya keberadaan 6 Kader Kesehatan selama ini juga telah melayani di wilayah Baduy dalam dan luar, dan berdasarkan data juga bahwa ada sekitar 40 keluarga dengan balita yang berisiko stunting.

Namun belum adanya pemberdayaan masyarakat dan pelayanan kesehatan yang berbasis keluarga, belum adanya upaya penanganan permasalahan stunting dan upaya penanganan pencegahannya serta belum adanya upaya peningkatan pendapatan keluarga tersebut, maka permasalahan stunting belum optimal teratasi. Tentu target bersamanya dapat menciptakan suatu kondisi yang lebih sehat di kemudian hari.

Dalam keterangan lainnya bahwa perawatan kesehatan keluarga merupakan salah satu kegiatan pokok dari keperawatan komunitas dengan fokus kegiatannya ialah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan, membimbing dan mendidik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk menanamkan pengertian, kebiasaan, perilaku hidup sehat sehingga mampu memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya secara mandiri melalui proses alih peran dari Perawat kepada klien.

Selain itu, keberhasilan pelayanan keperawatan komunitas yang diberikan secara holistik pada kelompok resiko tinggi dicapai melalui strategi intervensi keperawatan komunitas.

Adapun Intervensi pendampingan dan penguatan dengan pendekatan keluarga bertujuan mendorong terjadinya perubahan pemahaman dan perilaku serta memberdayakan keluarga untuk bersama-sama terlibat aktif juga bertanggungjawab terhadap kesehatan keluarga dengan menggunakan pengetahuan dan sumber daya lokal.

Mengamati situasi tersebut, yang mana masih didapatkan perilaku non-positif diantaranya yaitu ketidk patuhan terhadap pemeriksaan balita, sepertinya perlakuan tersebut berdampak pada kasus stunting yang berkemungkinan menjadi meningkat.

Dalam upaya menunjang Program PKM yang dilakukan untuk mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lebak tahun 2019-2024, dimana bertujuan agar dapat meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayan kesehatan berbasis keluarga yang terjangkau dan merata serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pendapan keluarga .

Sementara itu tujuan dari kegiatan pemberdayaan kemitraan masyarakat ini dan sesuai dengan keterangan tertulis, adalah : 1. Melaksanakan pemeriksaan status gizi  balita dan status kesehatan ibu, balita pada masyarakat Baduy., 2. Meningkatkan pelayanan kesehatan melalui  pelatihan, pendampingan dan  penguatan keluarga dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah stunting, dan (3). Membantu mengoptimalkan hasil produksi gula aren dengan menggunakan pendekatan teknologi dan packeging yang menarik.

Melalui hasil pengamatan yang dilakukan Tim Abdimas dan Mitra maka dilakukankannya Program PKM ini, yang mana untuk membantu pelaksanakan pelayanan kesehatan berbasis keluarga , dan  berupaya membantu mitra dalam meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga .

Berkaitan itu pula, solusi yang diterapkan antara lain pemberdayaan, pelatihan dan pendampingan  ibu dan kader posyandu suku Baduy tentang dampak pernikaan dini dan stunting, termasuk metode yang digunakan yaitu penyuluhan dan pelatihan serta pendampingan.

Program PKM Keluarga Sehat Beranting (berantas pernikahan dini dan stanting) pada suku Baduy adalah program penguatan dan inovasi dalam memberikan solusi permasalahan kesehatan balita stunting dan pernikahan dini pada tatanan masyarakat/keluarga.

Melalui program ini juga diharapkan mampu berperan sebagai media promotif dan preventif pelaksanaan program pendampingan dan penguatan keluarga merupakan bagian dari program intervensi keperawatan komunitas dengan mengintegrasikan Perkesmas untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat pada setting area keluarga.

Pendekatan dengan komunikasi yang tepat dalam melakukan monitoring  pola asuh keluarga  dan pencegahan dan penaganan Stunting dan pernikahan dini pada tatanan rumah tangga bagi pendamping.

Pada kegiatan PKM ini memberikan penyuluhan kesehatan tentang dampak pernikahan dini, stunting , pemberian ASI eksklusif sampai anak berumur 2 tahun, perbaikan cara menyapih, kebiasaan mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas. Untuk membiasakan perilaku sehat perlu diberikan edukasi dan pendampingan secara berkesinambungan terutama dari pendamping, kader kesehatan desa dan petugas puskesmas setempat.

Pada kegiatan PKM ini, pihak kepala desa/Jaro selaku mitra berpartisipasi dalam pelaksanaan program telah menyediakan sarana dan prasaran tempat, selanjutnya PKM ini juga akan melakukan proses pendampingan pelaksanaan kegiatan secara mandiri oleh pendamping pada keluarga langsung di masyarakat.

Pendampingan ini dilakukan untuk mengevaluasi dan pelaksanaan promosi kesehatan antara mitra dan Pihak UPN Veteran Jakarta setiap bulannya selama 2 kali kegiatan mandiri. Melalui kegiatan pendampingan diharapkan akan dapat mengevaluasi kepercayaan diri dari pendamping dalam menjalankan kegiatan pelaksanaan PKM, sehingga akan terjadi keberlanjutan program di masyarakat.

Menurut keterangan terakhir, bahwa pada akhir program ini bagi Tim Abdimas akan melakukan evaluasi dan keberlanjutan program di lapangan melalui supervisi dan reevaluasi.

Disamping itu juga, Tim Abdimas juga melaksanakan supervisi pada kegiatan mandiri pendamping. Dimana supervisi yang dilakukan Tim Pengusul pada 3 kali kegiatan mandiri pendamping dalam kegiatan promosi kesehatan, deteksi dini dan penemuan kasus baru, kemudian menerapkan sistem pelaporan dan rujukan kepada pihak terkait. (IM)

 

Sumber : Ketua Tim Abdimas FIKES UPN Veteran Jakarta

 

 

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: