fbpx

PPNI Berdukacita Meninggalnya Perawat Terbaik Nana Supriyatna : Pribadi Yang Membanggakan

Ketua Umum DPP PPNI Kunjungi Perawat Christina : Siap Kawal Kasus & Pastikan Terus Berlanjut
21 April 2021
BBH PPNI Somasi Ratu Entok : Demi Menjaga Martabat Profesi Perawat
23 April 2021
Show all

PPNI Berdukacita Meninggalnya Perawat Terbaik Nana Supriyatna : Pribadi Yang Membanggakan

Wartaperawat.com – Berita duka dialami Organisasi Profesi (OP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan seluruh anggota Perawat dimanapun berada, atas meninggalnya Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) PPNI Jakarta Pusat Ns. Nana Supriyatna, M.Kep.Sp.Kep.Kom (39 tahun).

Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah bersama Sekretaris Jenderal DPP PPNI Mustikasari dan Pengurus DPP PPNI lainnya turut menyampaikan rasa duka yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya salah satu putra terbaik PPNI tersebut.

Pesan duka cita telah disampaikan langsung oleh Ketua DPP PPNI Bidang Infokom Rohman Azzam saat bertaqziah ke rumah duka di Kp Grudug No.18 RT 05/02 Desa Mekar Jaya Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Kamis Pagi (22/4/2021).

Almarhum merupakan Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta, meninggal dunia di RSUP Persahabatan Jakarta Timur pada hari Rabu, 21 April 2021 Jam 21.00 WIB, dan langsung dimakamkam di hari Kamis sekitar jam 01.30 WIB.

Spesialis Keperawatan Komunitas ini sempat dirawat di RS Islam Pondok Kopi Jakarta Timur, sebelum dirujuk ke RSUP Persahabatan pada hari Minggu, 28 Maret 2021, selanjutnya pada Jumat, 9 April 2021 berdasarkan hasil Test PCR telah dinyatakan Negatif Covid-19.

“DPP PPNI turut berduka cita atas meninggalnya Ns. Nana Supriyatna, M.Kep.Sp.Kep.Kom Ketua DPD PPNI Jakarta Pusat. Kami merasakan kehilangan yang sangat sejawat terbaik,” ungkap Rohman Azzam usai bertaqziah, Tangerang – Banten, Kamis (22/4).

Sebagai rekan kerjanya di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta, dirinya merasa sangat kehilangan atas kepergian Alm sebagai sosok yang baik, periang, dan bersahabat.

“Bila hari tanpa kehadirannya, rasanya tiada kegembiraan di hari itu,” kenang Rohman Azzam.

Sehubungan dengan kabar duka ini, DPP PPNI menyerukan kepada sejawat Perawat Indonesia untuk mendoakan kebaikan bagi almarhum dan keluarga yang ditinggalkan.

Sementara itu, rekan sejawat Alm sesama Pengurus PPNI di tingkat DKI Jakarta merasakan duka yang sama atas takdir Tuhan ini dan turut pula mengunjungi rumah duka sekaligus ke tempat pemakamannya yang berada di sekitar rumah duka.

“Kami dari PPNI DKI Jakarta kehilangan salah satu Perawat terbaik, Dosen sekaligus Pengabdi masyarakat dan profesi. Atas nama PPNI DKI Jakarta dan Jakarta Pusat mengucapkan berduka cita mendalam atas kehilangan dan kepergian Pak Nana,” kata Jajang Rahmat Solihin, Tangerang – Banten, Kamis (22/4).

“Beliau orang baik, orang sholeh dan mengabdi kepada negara melalui Pendidikan Keperawatan, jadi kami sangat kehilangan sekali,” ujar Ketua DPW PPNI DKI Jakarta ini.

Hal senada disampaikan juga oleh Sekretaris DPD PPNI Jakarta Pusat Mulyana yang cukup mendalam kesedihannya bila mengenang sosok Alm yang sudah lama bersama-samanya membina OP PPNI.

“Almarhum sebagai teman baik, sahabat, guru. Beliau orang baik, kami dari PPNI Jakarta Pusat merasa sangat kehilangan,” sebutnya.

“Kami turut berduka cita yang sebesar-besarnya, Pak Nana orang yang sangat-sangat Baik,” tutur Mulyana.

Rasa persahabatan yang tinggi atas sosok Alm terungkap pula dari Ketua DPD PPNI Jakarta Barat Indra Jaya Permana (IJP).

“Selama 3-4 tahun mengenal Pak Nana, yang sama-sama Ketua di DPD, orangnya bijaksana, kemudian friendly, ramah tapi juga tegas orangnya, dan kami selaku Ketua DPD merasa kehilangan seseorang sosok seperti itu. Dia teman yang baik,” terang IJP.

Ternyata kebaikan dan budi pekerti Alm sangat dirasakan sekali oleh keluarga dan lingkungan sekitarnya.

“Baik banget Dia itu, sama saya aja nggak kaya seperti mertua. Akrab orangnya dan gampang bergaul Dianya,” ucap Carwa.

Mertu Alm mengenang kebaikan Alm disaat awal tinggal di Bogor (Jawa Barat), bahwa para tetangga pada baik kepada Alm. Dikatakannya, saat berpindah rumah ke Subang (Jawa Barat) begitu juga, adanya kebaikan tetangga sekitarnya terhadap Alm.

“Dia (Alm) gampang gaul orangnya dengan siapapun dan giat juga orangnya. Kalau di rumah nggak pernah diam. Disini juga, apa saja Dia tanam, ternak ayam, jadi orangnya rajin dan sama orang tua Dia hormat sekali,” tutupnya.

Alm. Nana Supriyatna lahir di Tangerang, 17 Mei 1981 lalu, meninggalkan Yuni Nurhaeni Dwi Putri (isteri) dan 3 orang anak, yaitu Afaf Dzakiyah Sakhi (7 tahun), Muhammad Adib Zain Tsaqif (5 tahun) dan Muhammad Ayyash Abqory (3 tahun) serta 2 adik wanita.

Selamat jalan rekan Perawat kami … Semoga Husnul Khotimah, Aamiin.  (IM)

 

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: