fbpx

PPNI Apresiasi Relawan Peduli Korban Bencana & Strategi Penanganan Selanjutnya

PPNI Sumbar Turut Berkontribusi Layani Korban Bencana Tsunami
7 Januari 2019
DPP PPNI & DPW PPNI Lampung Prioritaskan Bantuan Usulan Korban Bencana
9 Januari 2019
Show all

PPNI Apresiasi Relawan Peduli Korban Bencana & Strategi Penanganan Selanjutnya

Wartaperawat.com – Peran perawat dan organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dalam upaya menolong dan peduli dampak korban bencana yang terjadi di tanah air selalu mendominasi di pelayanan kesehatan maupun di tempat lainnya.

Kehadiran relawan perawat yang selama ini diprakarsai oleh Pengurus PPNI di tingkat DPK, DPD dan DPW sangat dirasakan manfaatnya bagi yang terdampak korban bencana.

Upaya yang dilakukan perawat selama masa penanganan korban bencana mendapatkan apresiasi dari Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah , disamping itu strategi dalam penanganan pada masa yang akan datang perlu mendapatkan perhatian dan dukungan bersama.

“PPNI terlibat di dalam penanggulangan bencana merupakan bagian dari mengemban fungsi organisasi profesi terhadap masyarakat, yaitu melakukan aksi kemanusian. Dalam aksi ini, tentunya tidak dapat dikerjakan sendiri, maka harus terlibat dengan sistem yang ada dalam pemerintah yaitu pada klaster kesehatan,” ucap Harif Fadhillah di Graha PPNI Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Senin (7/1/2019).

Harif mengatakan bahwa PPNI sebagai OP, maka ikut terlibat dalam aksi kemanusiaan tersebut, melalui klaster yang ada, dengan berkoordinasi pada pihak yang berwenang dan ini menjadi tujuan pertama sebagai misi kemanusiaan dalam pengiriman relawan pada setiap bencana.

Dijelaskannya, adapun tujuan yang kedua yaitu sebagai aksi solidaritas, dikarenakan tidak sedikit anggota PPNI yang juga menjadi korban bencana, baik yang terjadi di Lombok, Sulawei Tengah, Banten maupun Lampung.

“Penangananan yang dilakukan, dengan cara pengiriman relawan yang dikirim secara bergantian dan selanjutnya tim relawan PPNI bergabung di klaster yang ada. Relawan perawat yang dikirim melalui antar DPD yang ada di sekitar bencana dalam satu provinsi ataupun bantuan relawan antar DPW,” jelas Harif.

Sehubungan dengan kondisi pasca bencana tsunami di Selat Sunda, beberapa relawan sudah kembali ke daerah masing-masing, dimana saat ini pelayananan yang diberikan tenaga kesehatan bagi dampak korban dalam hal pelayanan kebencanaan sudah berkurang dan sudah kebanyakan melayani pasien yang umum saja.

Pengamatan dan observasi diketahui oleh Ketum DPP PPNI, pada saat kunjungannya terakhir dan melihat langsung Posko Tanggap Darurat di PKM Panimbang, Kec. Panimbang, Kab. Pandeglang, Banten, Sabtu (5/1/2019), bersama dengan Pengurus DPP PPNI lainnya, DPW dan DPD DKI Jakarta, termasuk DPW PPNI Banten sebagai wilayah yang terkena dampak tsunami.

“Berkaitan dengan kepulangan para relawan, tentu saja kami Pengurus PPNI memberikan apresiasi kepada para relawan, yang telah melakukan tugas kemanusiaan. Dengan risiko meninggalkan keluarganya, adanya rasa khawatir saat bertugas dalam situasi kondisi bencana, tetapi tetap saja melaksanakan tugasnya. Ini tentunya menjadi apresiasi tersendiri dan luar biasa bagi perawat yang menjadi relawan,” terang Harif.

Selain itu, Harif Fadhillah mengungkapkan bahwa para perawat yang tidak dapat hadir ke lokasi bencana, namun tidak sedikit perawat yang telah mengumpulkan dana, melalui koordinasi DPW, dengan cara memberikan sumbangan yang telah terkumpul, dalam bentuk uang maupun yang lainnya. Tentunya sumbangan ini digunakan untuk aktifitas kemanusiaan.

“Kami juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tinginya dan semoga sumbangan ini dibalas oleh Tuhan yang maha Kuasa, sebagai bagian dari amalan di dunia,” tuturnya.

Dari pengamatan dan sistem klaster maupun hasil pemantauan di daerah bencana, termasuk hasil komunikasi dari tim PPNI yang terlibat langsung pada klaster kesehatan tersebut selama ini di daerah bencana, serta adanya dukungan amanat dari AD/ART PPNI dimungkinkan PPNI ke depannya merencanakan dan berstrategi dalam mengatasi bencana.

“Rencana pertama, akan membuat Lembaga Bantuan Bencana dari PPNI, yang difungsikan untuk khusus mengkoordinasikan secara nasional, mengkoordinasikan kegiatan secara nasional, mengkomunikasikan dengan pihak pemerintah yang menjadi koordinator di klaster kesehatan, dan memobilisasi sumber-sumber yang ada termasuk untuk bantuan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh perawat,” jelasnya.

“Rencana kedua, dengan adanya berbagai macam bencana, tentu kita tetap akan terus meningkatkan kompetensi perawat dalam hal kebencanaan, karena wilayah Indonesia yang berpotensi bencana cukup banyak dengan kondisi geografisnya. Jadi nantinya diharapkan setiap perawat siap melayani pelayanan kesehatan, dan seorang perawat juga siap menghadapi bencana,” lanjut Harif Fadhillah.

Sehubungan dengan ikatan/himpunan HIPGABI (Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia) yang merupakan satu komunitas perawat yang diberikan tanggung jawab membantu PPNI untuk peningkatan kompetensi perawat dalam hal kebencanaan. Tentunya, Ketum DPP PPNI berkeinginan dan berharap agar perawat meningkatkan kualitasnya, dengan cara melalui pelatihan, workshop dan sebagainya, yang disesuaikan dengan kondisi pada saat ini.

“Perlunya meningkatkan kualitas perawat HIPGABI pada kondisi saat ini dan bersama dengan PPNI untuk mengkaji dan melakukan upaya agar sistem pelayanan dapat berjalan dengan baik,” pungkasnya.(IM)

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: