fbpx

Nursing Zoominar Episode 306 : PPNI Edukasi Penanganan Hepatitis Akut Pada Anak

PPNI Bengkulu Sukses Gelar Perdana TOT Terintegrasi : Demi Kepentingan Perawat
16 Juni 2022
TOT Terintegrasi PPNI Jawa Barat : Upaya Meningkatkan Kinerja Pelayanan Organisasi
20 Juni 2022
Show all

Nursing Zoominar Episode 306 : PPNI Edukasi Penanganan Hepatitis Akut Pada Anak

Wartaperawat.com – Upaya Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dalam meningkatkan ilmu pengetahuan bagi anggota Perawat secara online masih terus berlangsung.

Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah bersama Satgas Covid-19 DPP PPNI masih menggelar Nursing Zoominar hingga episode 306.

Dengan menghadirkan narasumber Rachmat Sentika dan Nurbetti Ginting, serta moderator Atik Hodikoh selaku Anggota Departemen Kesejahteraan DPP PPNI.

“Saya cukup bangga dan berbahagia, animo untuk meningkatkan pengetahuan itu cukup besar,” ungkap Harif Fadhillah dalam sambutannya pada Nursing Zoominar episode 306, Rabu (15/6/2022).

“Juga sudah mulai diikuti oleh beberapa provinsi (DPW) yang juga melakukan yang sama, dalam rangka peningkatan kompetensi, khususnya untuk pengetahuan, pemahaman kepada Perawat yang ada di seluruh Indonesia,” lanjutnya.

Hal ini menurutnya menjadi peran utama bagi PPNI untuk dapat membantu bangsa dalam rangka meningkatkan kompetensi dan pengetahuan terhadap Perawat.

Diungkapkannya, pada suasana pandemi saat ini telah adanya kasus hepatitis akut khususnya terhadap anak. Kasusnya sudah menyebar hampir di seluruh negara di dunia, termasuk WHO sudah menetapkan sebagai kejadian luar biasa (outbreak), dan kejadian ini tentu harus menjadi perhatian.

“Oleh karenanya Perawat bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat kesehatan. Tentu juga harus terus mengikuti perkembangan permasalahan kesehatan di Indonesia maupun di dunia,” sebutnya.

Diterangkannya, hepatitis akut pada anak ini menjadi permasalahan dimana dalam waktu singkat saja kasusnya meningkat tajam dengan kematian yang cukup tinggi.

“Ini menjadi perhatian cukup penting bagi kita semua, tidak terkecuali dengan Perawat,” harapnya.

Perawat menurutnya memiliki peran dalam permasalahan ini, dimana Perawat sebagai pemberi asuhan, penyuluh konselor, pengelola pelayanan, peneliti, pelaksana tugas dalam keadaan terbatas/tertentu maupun pelaksana tugas dalam pelimpahan wewenang, termasuk menguasai Iptek.

“Tentu juga harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan yang terjadi di luar kita,” ucapnya.

Dijelaskannya peran Perawat sebagai pemberi asuhan, dapat meletakkan diri pada posisi yang sebenarnya dalam penatalaksanaan hepatitis akut khususnya yang menyerang anak dan remaja.

Sementara peran Perawat sebagai penyuluh atau konselor juga dalam rangka preventif dan promotif, yang mana dapat mengambil perannya baik di rumah sakit maupun masyarakat lingkungan sekitar.

Adapun peran Perawat sebagai tugas pemberi asuhan, diungkapkanya juga dapat ikut serta dalam penatalaksanaan, yaitu khusus pemberian asuhan keperawatan pada anak dengan hepatititis akut.

Disamping itu Perawat sebagai profesi, diucapkannya semakin hari semakin diakui masyarakat dan diperlukan perannya dengan menunjukkan keprofesionalisme.

Harif Fadhillah menyebutkan bahwa profesional ditinjau dari tiga aspek, pertama adalah aspek pengetahuan, dimana pengetahuan itu tidak boleh tertinggal/kuno, harus terus-menerus diperbaharui. Jadi prinsipnya Iptek itu berkembangnya dua kali lipat, sehingga tentu harus meningkatkan Ipteknya.

Aspek kedua diucapkannya aspek keterampilan, dimana keterampilan itu harus diasah sedemikian rupa, sehingga menjadi keterampilan yang sangat prima. Jadi harus dan perlu juga mengupdate keterampilan.

Sedangkan yang ketiga, diungkapnya aspek sikap, dengan menunjukkan sikap yang prima dalam melayani manusia, khususnya pasien/klien anak. Caranya dengan menganggap klien itu adalah keluarga sendiri, maka akan berlaku dan bersikap dengan sebaik-baiknya seperti orang tua dengan anaknya.

“Saya ucapkan terima kasih kepada dr. Rachmat Sentika dan ibu Nurbetti, semoga ilmu barokah dan menjadi amal sholeh, dan dihitung oleh Allah SWT,” tutup Harif Fadhillah, sebelum membuka acara tersebut. (IM)

 

Sumber : Bapena PPNI

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: