fbpx

Kesenjangan Insentif Profesi Perawat Pada Rumah Sakit di Daerah

Strategi Kemenkes Atas Implementasi UU No.17 Tahun 2023 Terhadap Yankes dan Nakes
29 Desember 2023
Urgensi Regulasi Bagi Perawat Manajer Menjawab Peluang Pengembangan Karir Manajerial
29 Desember 2023
Show all

Kesenjangan Insentif Profesi Perawat Pada Rumah Sakit di Daerah

Wartaperawat.com – Kesenjangan insentif bagi profesi perawat menjadi salah satu isu krusial yang perlu diperhatikan dalam mendukung kesejahteraan mereka, hal ini mejadi sorotan bagi Dian Eka Resty, seorang Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI), yang disampaikannya juga kepada wartaperawat.com.

Dijelaskannya, meskipun peran perawat sangat vital, kurangnya insentif dan pengakuan bagi mereka telah mengakibatkan dampak yang merugikan. Pentingnya menyoroti tantangan dalam menciptakan insentif yang menggiurkan bagi perawat serta mengevaluasi kebijakan yang ada.

Dengan mempertimbangkan masalah dan kesenjangan saat ini, rekomendasi kebijakan diusulkan untuk membangun insentif yang lebih menarik bagi profesi perawat guna meningkatkan kualitas layanan kesehatan.

Menurutnya, Perawat merupakan tulang punggung dalam penyediaan layanan kesehatan di rumah sakit. Mereka tidak hanya memberikan perawatan medis, tetapi juga memberikan dukungan emosional kepada pasien.

Namun, di banyak rumah sakit di daerah, perawat sering kali dihadapkan pada kesenjangan insentif yang tidak berbanding lurus dengan beban kerja perawat. Faktor ini mencakup gaji rendah, kurangnya peluang pengembangan karir, dan kurangnya penghargaan atas dedikasi mereka.

Bahkan dikatakannya, insentif menjadi faktor utama yang perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan daya tarik profesi perawat. Tidak semua rumah sakit di daerah mempunya standar insentif yang sama dengan daerah perkotaan terutama perawat yang bekerja di rumah sakit swasta dan profesi perawat yang bekerja sebagai tenaga honor di rumah sakit pemerintah atau puskesmas.

Lanjutnya, adanya tambahan imbalan yang diberikan kepada profesi perawat perlu diperhitungkan berdasarkan jam kerja, jenjang pendidikan, serta pengalaman kerja sebagai bentuk penghargaan dedikasi perawat dan beban kerja yang diterima.

Gaji yang tidak memadai bagi perawat di daerah menurutnya, menjadi titik kritis dalam masalah ini. Mereka seringkali menerima bayaran di bawah standar, tidak sejalan dengan tingkat tanggung jawab yang mereka emban serta dedikasi tinggi terhadap pekerjaan yang mereka lakukan untuk memastikan kesehatan masyarakat terjaga.

Selain itu, kurangnya peluang untuk pengembangan karir juga menjadi hambatan serius bagi mereka. Keterbatasan ini menghalangi perawat di daerah untuk meningkatkan keterampilan mereka dan meraih kemajuan yang pantas dalam profesi mereka. Tidak hanya itu, kurangnya pengakuan dan dukungan dari pihak manajemen menambah beban mereka.

Dikatakannya, upaya besar yang telah mereka berikan sering kali tidak diakui atau dihargai secara memadai oleh manajemen, menyebabkan kurangnya semangat dan motivasi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pasien.

Meskipun sejumlah kebijakan sudah dijalankan, seperti pembayaran insentif tambahan, program pelatihan, dan kebijakan kesejahteraan, tetapi implementasinya sering kali tidak merata di seluruh wilayah.

Sehingga rekomendasi kebijakan yang disarankannya, seperti peninjauan ulang sistem gaji untuk memastikan bayaran yang adil, peningkatan peluang pengembangan karir, serta pengakuan yang lebih baik terhadap kontribusi perawat, menjadi tonggak penting.

Dengan menerapkan rekomendasi ini, dirinya berharap dapat menyusun landasan yang kuat untuk mengatasi kesenjangan insentif, memperbaiki layanan kesehatan, dan memberikan penghargaan yang sesuai atas dedikasi luar biasa yang diberikan oleh para perawat kepada masyarakat.

Mengakhiri penjelasannya, bahwa perubahan ini akan menciptakan lingkungan di mana perawat merasa dihargai dan didukung secara adil dalam menjalankan perannya yang sangat penting dalam sistem kesehatan kita. (IM)

 

Sumber : Dian Eka Resty, Mahasiswa Prodi Magister Ilmu Keperawatan Peminatan Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan – FIK UI

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: