fbpx

Empat Faktor Ini, Penyebab Menurunnya Kesehatan Jemaah Haji Di Arab Saudi

PPNI Siap Lahirkan Sistem Pengkaderan Menjadi Produk Vital
13 Juli 2019
Target Dan Harapan PPNI Jadi Motivasi, Usai Monev Bidang Organisasi & Kaderisasi
15 Juli 2019
Show all

Empat Faktor Ini, Penyebab Menurunnya Kesehatan Jemaah Haji Di Arab Saudi

Wartaperawat.com – Melalui penyuluhan secara kontinyu dan pencegahan sejak awal diharapkan kesakitan dan penyebab meninggalnya jemaah haji di Arab Saudi dapat diantisipasi dengan baik.

Setiap tahun penyebab yang ditimbulkan umumnya empat faktor utama, yaitu: air, suhu, kelelahan dan adaptasi. Jadi semua jenis penyakit akan muncul karena empat faktor ini.

Hal tersebut diungkapkan oleh Dr. dr. Eka Jusup Singka, MSc, selaku Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, saat memberi arahan pada para Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, Jumat (12/7/2019).

Eka mengumpulkan dan mengharapkan bagi seluruh TKHI yang sudah berada di Madinah agar dapat melakukan penanganan jemaah sebaik-baiknya di tingkat kloter.

“Seluruh petugas kloter, Karu, Karom, dan jemaah harus berkolaborasi untuk mengendalikan faktor-faktor tersebut, salah satunya dengan program minum air bersama,” ucap Eka.

Pada bidang kesehatan atau kedokteran haji itu secara prinsip ada empat faktor utama yang harus diperhatikan oleh petugas kesehatan haji, yaitu: 1.) kekurangan cairan atau dehidrasi, 2.) suhu atau cuaca yang panas, 3.) kelelahan fisik jemaah, 4.) kemampuan beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

Berbagai penanganan itu harus melakukan rehidrasi untuk mengembalikan kecukupan cairan. Bagi jemaah yang sehat, dianjurkan untuk sesering mungkin minum air mineral atau air zam-zam tanpa menunggu haus. Sementara bagi yang sedang sakit atau terlihat lemas, segera diberikan infus yang adekuat.

“Waktu kunjungan ke kloter, saya lihat memang banyak sekali jemaah haji itu yang belum terpapar betul tentang pentingnya minum air, atau tahu tapi perilakunya belum,” kata Eka.

Menghadapi suhu yang tinggi di Arab Saudi, sengatan panasnya harus dikendalikan atau dihindari. Caranya adalah dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) yang benar dan lengkap.

Jemaah juga harus dapat mengendalikan aktifitasnya, jangan terlalu memaksakan diri dan masa tinggal jemaah haji di Arab Saudi sekitar 40 hari, tentunya harus diatur dengan baik.

Jemaah harus mengatur waktu istirahat yang cukup, agar pada saat puncak haji punya stamina prima.

Berkaitan dengan kemampuan beradaptasi, sejauh mana jemaah dapat menyesuaikan diri dengan kondisinya saat di tanah suci. Jika tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar, maka salah satunya dapat terjadi stres atau bahkan gangguan kejiwaan berat.

“Jadi ini adalah kunci di mana saya sampaikan kepada seluruh TKHI dan PPIH untuk memperhatikan empat faktor ini,” pungkas Eka. (IM)

 

Sumber : Berita dan foto dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kemenkes RI

 

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: