fbpx

Cara Ini Dilakukan Bagi Jemaah Haji Yang Masih Sakit, Jika Masa Pelayanan Berakhir

Keren! Presiden Joko Widodo Serahkan Penghargaan Kepada Perawat Kaltim
4 September 2019
Upaya PPNI Melindungi Perawat, Buat Pedoman Kewenangan Klinis
6 September 2019
Show all

Cara Ini Dilakukan Bagi Jemaah Haji Yang Masih Sakit, Jika Masa Pelayanan Berakhir

Wartaperawat.com – Adanya jemaah haji yang masih dalam perawatan dikarenakan faktor kesehatannya, maka belum diperbolehkan untuk kembali pulang ke tanah air.

Berdasarkan data pada Selasa (3/9/2019) pagi waktu setempat, masih ada 15 orang jemaah haji Indonesia yang masih dirawat KKHI Makkah.

“Rata-rata yang dirawat itu adalah pasien dengan pneumonia, kemudian pasien dengan bedah luka diabetik dan strok. Strok bukan akut tapi stabilisasi dulu persiapan mereka untuk penerbangan,” ungkap dr. Meity Adriana, Sp.JP, sebagai Penanggung Jawab Pelayanan Medis KKHI Makkah.

Sedangkan masa operasional KKHI Makkah akan berakhir pada 6 September mendatang. Dalam beberapa hari ini jemaah haji yang masih dirawat inap di KKHI Makkah akan diberlakukan berbeda sesuai status kesehatan yang bersangkutan dan posisi kelompok terbangnya.

Bila masih ada kloternya di Makkah, kata dr. Meity, maka tim kesehatan akan menyiapkan kondisi kesehatan jemaah untuk dapat segera bergabung dan mengikuti kloternya menuju Madinah.

Jika sudah tertinggal kloternya, maka akan dipersiapkan untuk dievakuasi ke Madinah atau dibantu untuk pengurusan tanazul akhir melalui Madinah, tentu setelah berkoordinasi dengan tim kesehatan Daker Madinah.

Selain yang dirawat di KKHI Makkah, masih ada juga jemaah haji Indonesia yang dirawat di enam rumah sakit Arab Saudi.

Menurut data terakhir, Selasa (3/9/2019), masih ada 86 jemaah haji Indonesia yang dirawat, dimana 40 diantaranya dengan bantuan ventilator, sisanya sebanyak 46 orang tidak dipasang ventilator, tetapi kondisinya masih belum bisa dikembalikan ke KKHI Makkah ataupun ke kloternya.

“Masih ada kemungkinan bertambah karena pergeseran kloter terakhir dari Mekah ke Madinah itu masih sampai tanggal 6 September jam 12 siang. Sehingga bila ada rujukan dari kloter dengan triase kuning atau merah itu bisa langsung ke rumah sakit Arab Saudi,” terang dr. Novita Silvana Mua, selaku Penanggung Jawab Visitasi KKHI Makkah.

Dengan masih banyaknya jemaah haji yang dirawat di rumah sakit Arab Saudi, membuat tim visitasi masih bekerja penuh waktu setiap harinya.

Mereka memetakan jemaah mana yang kondisinya stabil dan bisa kembali dengan kloter. Bagi jemaah yang ternyata sudah tertinggal kloter, Novita dan tim juga berkoodinasi dengan tim tanazul dan evakuasi.

Dalam mengantisipasi masih adanya jemaah yang dirawat hingga akhir masa kepulangan jemaah haji Indonesia dari Madinah, menurut Novita kemungkinan akan ada tim yang siaga di KKHI Makkah sampai dengan 16 September 2019. Jadi tim ini akan bertanggung jawab untuk melakukan tugas visitasi, evakuasi dan tanazul jemaah haji Indonesia.

Perhatian dan penanganan pasien oleh tim visitasi KKHI Makkah ke beberapa rumah sakit Arab Saudi mendapatkan sanjungan dari salah satu tenaga medis Arab Saudi.

Novita mengatakan bahwa Kepala ICU RS King Abdullah Makkah, dr. Taufeeq Alee, pernah menyampaikan terima kasih dan penghargaannya kepada tim visitasi KKHI Makkah yang sangat peduli dan bertanggung jawab terhadap jemaah haji Indonesia yang sedang dirawat di RS tersebut.

Senada yang disampaikan Novita, Meity mengungkapkan penguatan visitasi di tahun ini merupakan konsekuensi dari strategi baru penanganan jemaah haji Indonesia di tahun ini.

Strategi ini dilakukan demi mengoptimalkan perawatan kepada pasien dengan fasilitas dan sumber daya yang lebih baik yang dimiliki RS Arab Saudi. Tim kesehatan haji Indonesia lebih banyak mendukung penanganan pasien di sana dengan cara visitasi sebagai upaya penanganan kesehatan jemaah haji.  (IM)

 

Sumber : Berita dan foto dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kemenkes RI

 

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: