fbpx

Symposium & Workshop HIPERCCI DKI Jakarta Ke 14 : Optimalkan Kualitas & Mutu Askep Critical Care

Pelantikan PP & Rakernas IPOTI : Upaya Tingkatkan Mutu Layanan Orthopedi dan Traumatologi
3 Maret 2024
Menkes Minta Pelayanan Kader Posyandu Fokus Selain Ibu Hamil dan Balita
5 Maret 2024
Show all

Symposium & Workshop HIPERCCI DKI Jakarta Ke 14 : Optimalkan Kualitas & Mutu Askep Critical Care

Wartaperawat.com – Upaya Himpunan Perawat Critical Care Indonesia (HIPERCCI) dalam mengembangkan maupun meningkatkan kompetensi bagi anggotanya melalui update keilmuan semakin terealiasasi, termasuk dapat mengoperasionalkan alat-alat khusus yang sesuai dengan standar kerja, dan menjadi Perawat yang handal serta mampu berkolaborasi dengan tim medis.

Berkaitan hal itu, Pengurus Wilayah HIPERCCI DKI Jakarta yang diketuai Hendrik menggelar Symposium & Workshop ke 14 dengan tema “Develop a Competent Critical Care Nurses Based on Evidence Based Nursing”.

Kegiatan ini dihadiri Jajang Rahmat selaku Ketua DPW PPNI DKI Jakarta, Hendra Normansyah dari KTKI (Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia), Ketua Pengurus Pusat HIPERCCI Agus Haryanto, Sekretaris DPD PPNI Jakarta Utara Abdul Muhammad, Pengurus Wilayah HIPERCCI DKI Jakarta, serta para peserta Symposium & Workshop.

“Kami dari DPW PPNI DKI Jakarta terus mendukung kegiatan-kegiatan keilmiahan dari seminat, salah satu yang sudah terpola dengan baik yaitu HIPERCCI,” terang Jajang Rahmat di Hotel Sunlake, Jakarta Utara, DKI Jakarta, Minggu (3/3/2024).

“Setiap tahun mengadakan Seminar, Workshop ataupun Symposium. Dua hari ini kan mereka mengadakan Symposium dan Workshop,” sambung Ketua DPW PPNI DKI Jakarta.

Diharapkannya, pola seperti ini terus berjalan, karena disitulah akan menggambarkan bagaimana peningkatan kompetensi itu dipola dengan baik, kemudian tidak ada Perawat Critical Care yang tidak terupdate keilmuannya.

Apalagi bentuknya kegiatan ini, dikatakannya ada Workshop tentang keperawatan secara spesifik, yang mana memang perlu dikembangkan di Critical Care.

Diingatkannya, bahwa yang paling penting juga, dimana tidak ada Perawat ICU yang merasa punya pengalaman atau senior dan sudah lama bekerja di ICU, namun tidak pernah belajar maupun mengupdate ilmunya, maka harus terus memperbaharui.

“Jadi, ilmu itu harus diupdate. Selamat kepada teman-teman HIPERCCI DKI Jakarta yang sudah bisa menyelenggarakan kegiatan ilmiah dengan baik, dan tentu mudah-mudahan ini sangat bermanfaat bagi anggotanya di Critical Care,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua PW HIPERCCI DKI Jakarta menyampaikan bahwa Kegiatan Symposium HIPERCCI pada hari Minggu ini sudah masuk yang ke 14 tahun, dan sebelumnya pada hari Sabtu (2/3/2024) telah berlangsung kegiatan Workshop.

Diterangkannya, bahwa telah membuka 4 kelas workshop. Pertama materi Airway Management and Oxygen Therapy., Kedua : Mechanical Ventilation Management., Ketiga : Fluid Therapy and Acid-Base Balance, dan yang Keempat : Continuous Renal Replacement Therapy. Dihadiri 166 peserta di masing-masing kelas yang bervariasi.

“Pada hari ini, kami mengadakan symposium yang kempat belas, tujuannya satu bahwa kami sebagai organisasi profesi seminat, yang diberi tanggung jawab oleh PPNI,” ungkap Hendrik.

“Dimana HIPERCCI merupakan badan kelengkapan dari PPNI dalam hal pengembangan kediklatan, khususnya untuk Perawat di area Critical Care,” lanjutnya.

Maka diharapkannya kepada seluruh Perawat yang telah mengikuti kegiatan Workshop maupun Symposium ini mendapatkan satu keilmuan, baik yang update maupun refresh mengetahuan, agar semua Perawat dapat meningkatkan kualitas dan mutu pekerjaan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, khususnya pasien-pasien di ruang ICU atau di area Critical Care.

Kemudian, berkaitan sinergitas antara HIPERCCI DKI Jakarta dengan PPNI DKI Jakarta, dijelaskannya sudah berjalan baik, dimana PPNI DKI Jakarta sebagai lembaga pengampu atau lembaga yang mengakomodir Perawat secara keseluruhan, yang selama ini tentunya selalu mendukung kegiatan HIPERCCI DKI Jakarta.

Menurutnya, HIPERCCI DKI Jakarta sejalan bersama dengan PPNI DKI Jakarta dalam hal sama-sama bertanggung jawab dalam pengembangan kelembagaan, keilmuan bagi para Perawat di area Critical Care, sehingga kesinambungan sinergitas terus dilaksanakan.

“ini akan selalu menjadi suatu kerja sama, hubungan yang baik dalam hal kegiatan pengembangan kediklatan,” pungkasnya.

Adapun rangkain kegiatan Symposium, diawali Talk Show pada Sesi I dengan melibatkan narasumber kompeten diantaranya : Hendra Normansyah materi Manfaat UU Kesehatan No 17 tahun 2023 Bagi Perawat Critical Care, Jajang Rahmat materi Peran Organisasi Profesi Terhadap Perawat Critical Care Terkait UU Kesehatan, sementara materi Pendidikan Keperawatan Berkelanjutan Bagi Perawat Critical Care Dalam Penerapan UU Kesehatan disampaikan Agus Haryanto, dan dipandu moderator Joko Jamaluddin.

Selanjutnya pada Sesi II, menghadirkan Hendri Pangestu materi Cardiac Output Study Monitoring And Management in Critical Care ill patient dan materi Nursing Role in Advance Haemodinamic Monitoring Invasive & Non Invasive : Interpretation And Critical Thinking disampaikan Yudi Elyas, dengan moderator Retno Sri Hartati.

Pada Sesi III, Dewi Adnan menyampaikan materi Slow Deep Breathing exercise (SDBRE) Intervention for Pain Management on Patient with Chest Tube, sedangkan materi Delirium Bundle in ICU disampaikan Juliana Gracia E.P.Massie, bersama moderator Rusmala Dewi.

Untuk Sesi IV, materi GI Tract Emergency Management in Critical ill Patient disampaikan Abdul Hamid, sementara Nurmayanti menyampaikan materi Initial Assesment, Monitoring & Nursing Management on Patient with GI Tract Emergency, melibatkan moderator Salfitriwati Aruan.

Seluruh rangkaian kegiatan berjalan baik berkat koordinasi Tri Astuti Erawati, yang dipercaya menjadi Ketua Panitia Symposium & Workshop pada tahun ini. (IM)

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: