fbpx

Sukses ToT Terintegrasi, PPNI Aceh Realisasikan Praktik Keperawatan Mandiri

Rapat Pleno PPNI Jakarta Barat : Tingkatkan Pelayanan Kepada Perawat & Evaluasi Program Kerja
13 Agustus 2018
Sekjen PPNI : Upaya Perawat Puskesmas Berikan Pelayanan Bermutu & Berkualitas
15 Agustus 2018
Show all

Sukses ToT Terintegrasi, PPNI Aceh Realisasikan Praktik Keperawatan Mandiri

Wartaperawat.com – Program penguatan organisasi yang dilakukan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) terus berkelanjutan. Terakhir pelaksanaan kegiatan Training of Trainer (ToT) Terintegrasi ke-24 telah dilaksanakan di Provinsi Aceh, dengan melibatkan 190 peserta, yang berasal dari Pengurus DPW, DPD, dan DPK se-Provinsi Aceh di Hotel Grand Permata Hati, Kota Banda Aceh, 11-12 Agustus 2018.

Abdurrahman, S.Kp, M.Pd Ketua DPW PPNI Provinsi Aceh dalam sambutannya (11/08/2018) menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan yang amat penting, dimana peserta dapat langsung bertemu dengan para nara sumber yang terlibat dalam perumusan berbagai produk dan kebijakan PPNI yang akan didesiminasikan dan dilatihkan dalam dua hari pelaksanaan.

Lebih lanjut Rahman, sapaan akrabnya menyampaikan bahwa PPNI terus bergerak dan menghasilkan karya-karya, sehingga hasil pengamatan dan analisisnya menyimpulkan bahwa opini dan pandangan yang keliru tentang PPNI kian hari semakin berkurang dengan unjuk kerja yang dihasilkan dan diperlihatkan PPNI, organisasi profesi ini. Untuk itu, Ia mengharapkan agar seluruh peserta mengikuti kegiatan ini dengan aktif, dan mendesiminasikannya di DPD masing-masing.

Apri Sunadi, SKp, M.Kep, Sp.KMB, Bendahara Umum DPP PPNI dalam kesempatan membuka acara TOT Terintegrasi, Sabtu (11/8/2018) mewakili Ketua Umum DPP PPNI, menyampaikan apresiasi kepada DPW PPNI Aceh yang secara organisatoris sangat dinamis, terus bergerak, dan jumlah keanggotaan terus bertambah dari waktu kewaktu. Ia lebih lanjut mengharapkan agar semua pengurus dapat melakukan karya terbaik, dan dapat memberikan contoh tauladan bagi kepemimpinan selanjutnya.

Turut hadir dalam pembukaan training tokoh-tokoh keperawatan di Provinsi Aceh, Sekretaris DPW PPNI Provinsi Aceh A. Sakir Walad, SKM, Dewan Pertimbangan DPW PPNI, dan Majelis Kehormatan dan Etik Keperawatan (MKEK) yang kehadirannya mendukung dan menyemangati peserta yang berasal dari berbagai Kabupaten/Kota se-Provinsi Aceh.

Dihari kedua pelaksanaan, Minggu (12/8/2018), salah satu materi dalam training adalah terkait perkembangan PPNI. Dalam paparannya, Harif Fadhillah, SKp, SH, M.Kep, MH menyampaikan pentingnya memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai yang ada dalam organisasi PPNI, antara lain transparansi dan kerjasama.

Ketua Umum DPP PPNI ini mengungkapkan bahwa PPNI saat ini terus berkarya menuju organisasi yang semakin profesional.

Pada kesempatan penutupan ToT Terintegrasi, Ketua DPW PPNI Aceh menyampaikan agar materi yang telah dilatihkan dalam ToT berharap diantaranya : agar dapat diimplementasikan sampai ke tingkat komisariat sebagai ujung tombaknya, DPD harus mengawasi dan membina seluruh DPKnya, dan dua hari pelaksanaan ToT Terintegrasi dirasakan belum cukup, perlu pendalaman kembali untuk berbagai hal strategis lainnya dalam pengembangan keperawatan Aceh khususnya.

Setelah penutupan ToT Terintegrasi, Minggu (12/8/2018) secara khusus Ketua DPW Aceh meminta Ketua Umum DPP PPNI dan Tim Trainer lainnya untuk meresmikan gedung sebagai tempat praktik keperawatan mandiri, yang diberi nama “Rumah Perawatan PPNI Aceh”.

Bentuk pelayanan yang diberikan antara lain : Home care, Perawatan luka dan kontinen, Khitan modern, Perawatan maternitas, Perawatan anak, Perawatan jiwa, Konsultasi manajemen keperawatan dan Konsultasi riset keperawatan.

Dalam rangkaian peresmian gedung tersebut, ditandai dengan gunting pita dan penandatanganan prasasti oleh Ketum Umum DPP PPNI dan disaksikan Tokoh Keperawatan Aceh dan para undangan lainnya.

Rumah Perawatan PPNI Aceh, memberikan pelayanan dari hari Senin-Sabtu, jam 08:00-17:00 WIB.

Dengan adanya Rumah Perawatan ini diharapakan menjadi motivasi bagi daerah lain untuk mengembangkan praktik kemandirian perawat. (RA)

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: