fbpx

Sukses Gelaran Festival Lebaran Cipayung Tahun 2024, Konsisten Peduli Kesehatan Masyarakat

DPP PPNI Gelar Halal Bihalal dan Silaturahmi Pengurus : Momentum Saling Memaafkan
4 Mei 2024
Ini Implementasi UU Kesehatan No. 17/2023 Pasal 197 Atur STR Perawat di Jakarta Tahun 2024
6 Mei 2024
Show all

Sukses Gelaran Festival Lebaran Cipayung Tahun 2024, Konsisten Peduli Kesehatan Masyarakat

Wartaperawat.com – Suasana saling memaafkan pada bulan Syawal 1445 H/2024 masih dirasakan bagi masyarakat Cipayung Jakarta Timur melalui perhelatan Festival Lebaran Cipayung 2024.

Festival Lebaran Cipayung yang kedua kali ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak termasuk kehadiran Anggota DPRD DKI Jakarta Muhammad Thamrin, Manuara Siahaan, Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar, Wakil Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainnah, Dewan Kota Jakarta Timur Toto Suharto dan para undangan lainnnya.

Panangaran Ritonga selaku Camat Cipayung melibatkan tokoh masyarakat diantaranya KH. Lukman Hakim Hamid, Habib Abdurrahman Assegaf, Sufyan Abdurrachman, Jaya Lelana, Agus Sudana dan tokoh masyarakat lainnya.

Kemudian juga melibatkan 8 Kelurahan (Cipayung, Cilangkap, Setu, Munjul, Bambu Apus, Lubang Buaya, Ceger, Pondok Ranggon) dan Karang Taruna se Kecamatan Cipayung, Polsek beserta Koramil Cipayung serta berbagai pihak lainnya dalam menyukseskan perhelatan Festival Lebaran Cipayung selama 2 hari (4-5 Mei 2024).

Rangkaian kegiatan bernuansa Betawi ini menyajikan seni budaya dan tradisi masyarakatnya juga dimeriahkan oleh berbagai jenis musik dengan menghadirkan artis Ikke Nurjanah, yang mana bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Administrasi Jakarta Timur.

Selain membuka peluang usaha UMKM bagi masyarakat, namun Pemda DKI Jakarta juga memberikan perhatian berkaitan dengan kesehatan termasuk masalah stunting, Deman Berdarah Dengue (DBD) maupun penyakit tidak menular lainnya.

“Yang jelas kita pastikan sekarang sedang berpacu dengan DBD, jangan sampai warga kita terkena DBD,” terang M. Anwar usai meresmikan Festival Lebaran Cipayung di Agro Wisata Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur, DKI Jakarta, Sabtu (4/5/2024).

Dikatakannya upaya yang dilakukan pihaknya, pertama tindakan preventif, yang mana seminggu dua kali yaitu pada hari Selasa dan Jumat dengan melakukan PSN (pemberantasan sarang nyamuk), sehingga dirinya meminta semua lurah, camat, kader agar semua turun memantau wilayahnya masing-masing.

Lanjutnya, yang kedua Walikota Jakarta Timur mempunyai inovasi bagi camat, lurah, dan pihak terkait, bilamana pada wilayahnya terindikasi yang jelek terhadap kasus DBD nya tinggi, maka akan diberikan sanksi moral.

“Kita berikan selempang merah pada apel pagi di hari Senin. Saya kira itu salah satu motivasi kita supaya mereka merasa malu dan ingin berbuat untuk hal itu,” tegasnya.

Berkaitan pihak penyelenggara pada Lebaran Cipayung kali ini seperti tahun lalu, dengan menyediakan pelayanan kesehatan dan mensiagakan mobil ambulance, turut mendapatkan apresiasi dari Wali Kota Jakarta Timur.

“Kan saya juga pernah sampaikan pada setiap momen apapun, pastikan kesehatan masyarakat ada di lokasi tersebut,” tutur M. Anwar, yang pernah menjadi Wakil Bupati Kepulauan Seribu.

“Pasti masyarakat ada yang kurang sehat, atau waktunya yang terbatas pada hari kerja, dia bisa datang kesini sambil dia berlibur, jadi melihat acara ini di Agro Wisata sambil mereka memeriksa kesehatannya,” imbuhnya.

Sementara itu, Camat Cipayung Panangaran Ritonga menjelaskan bahwa posko pemeriksaan kesehatan yang tersedia di area bazaar ini bertujuan untuk mendeteksi penyakit sejak dini.

“Sebetulnya kita ingin mengajak masyarakat itu untuk mendeteksi dini penyakit yang ada di mereka, ini tujuan sebetulnya cek kesehatan yang kita layani,” ungkapnya.

“Kalau setelah diperiksa, misalnya mereka tahu kalau kadar gulanya melebihi batas normalnya, maka nanti dari hasil pemeriksaan dokter atau tim medis yang memeriksa, maka dia (dokter) akan merekomendasi atas masalah tersebut,” terangnya.

Jadi menurutnya, upaya ini sebagai pencegahan terhadap penyakit tidak menular, seperti diabetes ini. Tapi ini merupakan deteksi awal dan biasanya ada rekomendasi maupun saran dari dokter agar kemudian tidak terjadi sesuatu yang tak diinginkan.

“Itu sebetulnya tujuan dari pada teman-teman kesehatan, maka kita minta bantuannya disini, untuk mendeteksi dini bagi keluarga yang hadir. Untuk diperiksa apakah ada potensi penyakit, jika berpotensi kurang baik biasanya nanti akan terdampak pada perilaku atau pola hidupnya, dia cenderung tidak sehat,” katanya.

Ditambahkannya berkaitan dengan kasus DBD di wilayahnya, secara iklim menurutnya kondisi saat ini memang masuk pada masa pancarobah (musim hujan), dimana memang kasus DBD memang ada peningkatan, tapi pada wilayahnya dapat diantisipasi.

“Untuk wilayah Cipayung, alhamdulillah ya… dari sepuluh kecamatan. Kita tidak masuk pada urutan 1, 2, 3, 4, namun kita mungkin hanya di urutan kelima, jadi berada di pertengahan. Dan kita terus berupaya supaya tidak meningkat,” jelasnya.

Disampaikannya juga, sesuai arahan Wali Kota Jakarta Timur berkaitan kasus DBD ini, maka sanksi pada pihak kelurahan di wilayahnya juga sudah diterapkan.

“Bila pada kelurahan itu dan kecamatan kasus tertinggi di minggu itu, maka berlaku juga diselempangi. Seakan-akan hal itu prestasi ya, padahal itu sanksi moral karena di wilayahnya ada kasus DBD tertinggi, itu sebagai shock therapy,” pungkasnya.

Pengunjung Festival Lebaran Cipayung yang peduli kesehatan, telah memanfaatkan fasilitas posko cek kesehatan yang tersedia, hingga dikoordinir oleh Abang None Jakarta Timur yang juga berprofesi sebagai tenaga medis.

“Apalagi orang-orang yang pekerja seperti saya, biasanya kita kan jarang memeriksa kesehatan. Terus dengan adanya pelayanan cek kesehatan seperti ini jadi lebih bermanfaat,” kata Asyiah, warga Kelurahan Cilangkap, Kec. Cipayung.

Diungkapkannya, Festival Lebaran Cipayung ini sepertinya rutin dilaksanakan setiap tahun dan juga bertepatan di hari libur, sehingga masyarakat jadi termotivasi untuk dapat datang sekalian menikmati hiburan, terus sekaligus juga dapat memeriksakan kesehatannnya.

Bahkan diharapkannya, layanan seperti ini tetap dipertahankan keberadaannya dan sangat diperlukan terutama bagi para pekerja.

“Cek kesehatan ini sangat perlu ini untuk menambah kesadaran masyarakat juga, soalnya rutinitas pemeriksaan kesehatan itu perlu ya, dimana diagnosa awal itu perlu,” tutupnya.

Pihak penyelenggara pada rangkaian pembukaan berinisiasi untuk memperhatikan dan peduli anak yatim, pemberian makanan bergizi bagi ibu dan balita, juga fasilitas penunjang seperti kursi roda bagi yang membutuhkan. (IM)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: