fbpx

Nursing Zoominar Ke 251 : DPP PPNI Edukasikan Gangguan Tidur & Terapi Spiritual

PPNI Jaktim & OP Berkolaborasi : Pertama Di Indonesia, Dukung Percepatan Vaksinasi Covid-19
14 Juni 2021
Menkes : Presiden Targetkan Vaksinasi Covid-19 Capai 1 Juta Perhari Bulan Juli 2021
16 Juni 2021
Show all

Nursing Zoominar Ke 251 : DPP PPNI Edukasikan Gangguan Tidur & Terapi Spiritual

Wartaperawat.com – Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional (DPP PPNI) bersama Tim Penanganan Covid-19 DPP PPNI (Satgas Covid-19) tetap konsisten menyampaikan ilmu pengetahuan bagi anggota Perawat di masa pandemi Covid-19.

Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah bersama Tim Satgas Covid-19 DPP PPNI yang diketuai Jajat Sudrajat memberikan materi Nursing Zoominar yang berkualitas dan relevan dalam situasi saat ini.

Pada Nursing Zoominar DPP PPNI episode 251, mengangkat tema Gangguan Tidur & Terapi Spiritual dengan narasumber I Wayan Suardana dan Iwan Umamit, serta dipandu oleh moderator Yeti Resnayati.

“Melalui kegiatan ini kepada sejawat seluruhnya dalam rangka meningkatkan ilmu pengetahuan, mengetahui perkembangan-perkembangan dan tentu kita ingin mendorong agar melalui kegiatan ini pula kompetensi kita bisa dipertahankan atau ditingkatkan,” ungkap Rohman Azzam dalam pengarahannya pada Nursing Zoominar ke 251, melalui kanal Youtube Bapena PPNI, Senin (14/6/2021).

Diucapkannya, bahwa materi yang digelar dengan tema gangguan tidur sangat menarik dan relevan, dikarenakan kalau membaca apa yang dipublikasikan terkait gangguan tidur atau seputar tidur itu lebih menarik untuk diketahui dan berhubungan dengan situasi saat ini.

“Para Peneliti menyimpulkan bahwa hampir 40% populasi di dunia, setidaknya dari 13 negara, didapatkan dan disebutkan dalam sebuah jurnal Clinical Sleep Medicine yang di publikasikan Februari 2021,” ujar Rohman Azzam.

“Ditemukannya dari hasil sistematic review atau hasil analisis yang dilakukan, dengan populasi di 54 ribuan lebih dari 13 negara itu, ternyata prevalensi global masalah tidur diantara semua populasi (semua populasi baik polulasi tenaga kesehatan maupun publik) hampir mendekati 36 %,” sambungnya.

Menurut Ketua DPP PPNI Bidang Infokom bahwa hal ini dapat diyakini, dikarenakan tingkat kepercayaan sudah mencapai 95% dari riset tersebut. .

Dijelaskannya pula, bahwa pasien Covid-19 itu ternyata adalah menjadi kelompok yang paling terpengaruh dengan tingkat gabungan sebanyak 75%. Tentunya ini juga pada tingkat kepercayaan 95 % dari riset itu. Sementara petugas kesehatan lainnya itu didapat jumlahnya 36 % dan populasi umum mendekati 36 %.

“Ini artinya bahwa begitu pentingnya persoalan tidur. Kita harus mampu berkontribusi dalam menanganinya,” tegasnya.

Lanjutnya, permasalahan ini begitu penting untuk dibicarakan, dikarenakan salah satu fungsi tidur adalah memulihkan kesehatan, selain itu secara biokimiawi tidur dapat mempengaruhi sintesa protein yang ada di dalam tubuh.

Dikatakannya, jika membicarakan soal protein, salah satunya berperan penting dalam mensupport sistem kekebalan tubuh, yang berarti tidur itu penting bagi upaya menangkal potensi terkena Covid-19, karena fungsinya membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sekiranya banyak persoalan dan ilmu pengetahuan lain yang perlu digali lebih banyak lagi.

“Perlu diingatkan kembali bahwa berbagai pendekatan soal riset tentang tidur bisa dicek lagi di berbagai sumber,” sebutnya.

Diungkapkannya, yang mungkin penting dilakukan sekarang adalah bagaimana pendekatan spiritual dapat mengatasi gangguan tidur yang terjadi, baik untuk pasien maupun tenaga keperawatan.

Menurutnya pula, aspek spiritual ini berkontribusi dalam mengatasi persoalan-persoalan dan memang tak banyak orang membahas hal tersebut, dikarenakan sebagian besar jika membaca di berbagai artikel, belum banyak menyentuh aspek spiritualnya.

Namun hal lainnya yang dibicarakan, dikatakannya, lebih pada menurunkan distraksi lingkungan, bagaimana meningkatkan ritual menjelang tidur, bagaimana membuat tindakan kenyamanan, mengatur jadwal supaya tidak menginterupsi waktu tidur, mungkin juga pendidikan reduksi stres agar supaya dapat tidur dengan baik, tehnik relaksasi, dan sebagainya.

“Tentunya secara spesifik bagaimana treatment aspek spiritual masuk untuk mengintervensi persoalan tidur ini menjadi bagian penting untuk disimak dan diskusikan dalam pemaparan nantinya oleh pembicara,” tutup Rohman Azzam. (IM)

 

Sumber Foto : Screenshoot Youtube Bapena PPNI

 

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: