fbpx

Kemenkes Miliki Siskohatkes, Bantu Data Kesehatan Jemaah Haji Indonesia

Permohonan Praperadilan Tak Dikabulkan, BBH PPNI Siapkan Strategi Pembelaan
19 Juli 2019
Usai InWOCNA DKI Jakarta Dilantik, Lanjutkan Raker : Upaya Meningkatkan Kualitas Pelayanan
21 Juli 2019
Show all

Kemenkes Miliki Siskohatkes, Bantu Data Kesehatan Jemaah Haji Indonesia

Wartaperawat.com – Efektifitas dan akurasi menjadi salah satu pilihan yang diterapkan Kementerian Kesehatann RI. Sejak 2010 Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan (Siskohatkes) telah diterapkan untuk mendapatkan data dan informasi status kesehatan seluruh jemaah haji Indonesia.

Siskohatkes dibuat untuk mengelola semua data kesehatan yang berkaitan dengan jemaah haji dan layanan kesehatan yang diberikan. Data status kesehatan jemaah haji sudah diinput sejak proses pemeriksaan kesehatan tahap pertama di tanah air untuk penentuan kategori risiko tinggi kesehatan.

Adapun pendataan jemaah ini juga terus dilakukan selama jemaah melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi bahkan terus dipantau hingga sekembalinya ke Indonesia.

“Fungsinya untuk menampung semua data layanan kesehatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan di Arab Saudi yang datanya mulai diambil dari waktu di Indonesia hingga nanti pulang ke Indonesia lagi,” ujar T.B. Margono, PJ Siskohatkes Daker Madinah, saat ditemui pada Rabu (17/7) di KKHI Madinah.

Disamping pendataan, Siskohatkes juga digunakan untuk memantau riwayat kesehatan jemaah haji. Data-data yang sudah dimasukkan dari tanah air dapat dimanfaatkan oleh siapapun khususnya tenaga kesehatan yang berkepentingan.

Saat selama di Arab Saudi, data status kesehatan dimanfaatkan oleh petugas kesehatan terutama ketika ingin memberikan layanan kepada jemaah, baik itu di kloter maupun di fasilitas kesehatan seperti Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

Dengan mengetahui riwayat penyakit pasien, maka tenaga kesehatan dapat mendiagnosis penyakit dengan tepat dan memberikan layanan sesuai kebutuhan.

Data maupun informasi yang tersedia dalam Siskohatkes tidak hanya tentang jemaah haji, tapi tersedia pula informasi mengenai layanan kesehatan yang diberikan. Ada data-data jumlah jemaah haji yang tengah dilayani di fasilitas kesehatan, baik itu rawat jalan, rawat inap, yang dirujuk ke fasilitas kesehatan lain dan data jumlah kematian.

Mengenai data ini diperoleh dari layanan pada KKHI Madinah dan Makkah, Rumah Sakit  Arab Saudi, tim kesehatan bergerak di bandara dan Tim Gerak Cepat yang memberikan layanan emergensi di lapangan. Data lain yang diinput dan dilaporkan ialah kunjungan/visitasi yang dilakukan TKHI di kloter atau di KKHI.

Sejak 2018, Siskohatkes terhubung dengan Kartu Kesehatan Jemaah Haji (KKJH). Pada KKJH terdapat akses data dan informasi melalui pemindaian barcode (kode batang) dan QR code. Dengan aplikasi Siskohatkes yang terpasang di perangkat telepon seluler, tenaga kesehatan dapat mengakses data-data kesehatan yang terintegrasi dengan Siskohat milik Kemenag. Sebuah inovasi yang sangat membantu para penggunanya untuk memonitor seluruh jemaah haji. (IM)

 

Sumber : Berita dan foto dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kemenkes RI

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: