fbpx

Gubernur Bali : Prioritaskan Program PPNI ’OVON’ Untuk Memberdayakan Perawat Bali

Presiden Joko Widodo : Inginkan Perawat Semakin Unggul & Serap Teknologi Kesehatan
21 Oktober 2021
Harif Fadhillah Terpilih Kembali Menjadi Ketua Umum DPP PPNI Periode 2021-2026
23 Oktober 2021
Show all

Gubernur Bali : Prioritaskan Program PPNI ’OVON’ Untuk Memberdayakan Perawat Bali

Wartaperawat.com – Dukungan dan perhatian Pemerintah Daerah Provinsi Bali terhadap penyelenggaraan Musyarah Nasional (MUNAS) Ke X Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) telah direalisasikan.

Kehadiran Gubernur Bali I Wayan Koster secara langsung pada perhelatan MUNAS X PPNI juga memberikan kesan tersendiri bagi Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah, Sekretaris Jenderal DPP PPNI Mustikasari, Bendahara Umum DPP PPNI Apri Sunadi, Ketua DPW PPNI Bali I Gusti Ngurah Ketut Sukadarma dan peserta MUNAS X PPNI lainnya.

Adapun tema MUNAS X PPNI tahun 2021 ini adalah “Perawat Bersama Rakyat menuju Indonesia Hebat”. Tema ini diangkat untuk menekankan peranan Perawat dalam menjaga dan meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat dan andilnya dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan serta pencapaian visi Sumber Daya Manusia Indonesia yang Unggul.

“Saya sudah mengetahui semua bapak/ibu disini bagian dari nakes di Rumah Sakit menangani Covid-19, sudah terlatih dalam melayani pasien. Jadi luar biasa pengabdian bapak/ibu para Perawat ini,” ucap I Wayan Koster dalam sambutannya pada pelaksanaan MUNAS X PPNI di Hotel Inna Grand Bali Beach, Bali, Rabu (20/10/2021).

“Maka saya senang sekali, karena ini tugas kemuliaan sebagai Perawat yang menentukan kualitas pelayanan kesehatan kita di Rumah Sakit,” sambung Gubernur Bali ini.

I Wayan Koster mengenang bahwa dirinya sudah terbiasa berinteraksi dengan Perawat, terutama disaat PPNI sedang memperjuangkan Undang Undang Keperawatan.

Diungkapkannya, melalui perannya walaupun sebagai Anggota DPR RI dari Komisi X, namun dapat membantu untuk mendorong rancangan UU Keperawatan disahkan, melalui Pimpinan Fraksi di DPR RI dan rekannya di Komisi IX DPR RI, akhirnya apa yang diharapkan oleh PPNI itu sudah terwujud.

“Dengan Undang Undang Keperawatan ini, saya kira Perawat kita sudah memiliki payung hukum yang cukup baik sebagai regulasi di dalam memberikan perlindungan, pembinaan, sekaligus meningkatkan profesionalisme dari para Perawat kita,” jelas Anggota DPR RI Periode 2014-2019.

Disamping itu, sehubungan dengan masalah kesehatan ini sangat penting untuk semua, dikatakannya hal itu merupakan bagian dari kehidupan dan bagian dari pada upaya membangun sumber daya manusia.

“Jadi peran Perawat itu juga sangat menentukan bagaimana kita mewujudkan kehidupan masyarakat yang sehat. Ini menjadi prioritas kita semua,” ungkap I Wayan Koster.

Berkaitan dengan program OVON (one village one nurse) yang merupakan inovasi PPNI, sangat sejalan dengan pembangunan kesehatan di Bali dan ingin diterapkannya.

“Saya sangat setuju dengan gagasan itu dan saya akan segera berkoordinasi dengan Kadis Kesehatan Kabupaten/Kota se Bali,” ucapnya.

Menurutnya, koordinasi itu bertujuan untuk mengetahui berapa ketersediaan Perawat di Provinsi Bali, kondisi eksisnya seperti apa dan kebutuhan idealnya, supaya layanan itu dekat dengan masyarakat. Dianggapnya pula, layanan paling dekat itu berada di pedesaan.

“Karena itu perlu pemetaan, supaya di Bali ini pelayanan kesehatan itu baik, salah satunya adanya pemenuhan Perawat itu sendiri. Ini harus menjadi prioritas,” sebut Gubernur Bali.

Dijelaskannya, program kesehatan menjadi prioritas dan visi dari Pemerintahan Bali, yang dilakukannya melalui penerbitan Peraturan Daerah tentang Standar Penyelenggaran Kesehatan, termasuk tentang layanan kesehatan tradisional Bali, dan Bali punya kearifan lokal tersendiri untuk diberdayakan.

“Supaya semua SDM Kesehatan yang ada di bidang kesehatan ini bisa dijadikan sebagai upaya untuk mengembangkan layanan dan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat secara ekonomis,” imbuhnya.

Disamping itu, saat ini Pemerintahan Bali diterangkannya telah merancang Sistem Layanan Kesehatan yang terintegrasi atau mengintegrasikan seluruh layanan kesehatan baik di pelayanan kesehatan dari Pemerintah maupun swasta yang ada di Bali.

Ditambahkannya, jadi akan diintegrasikan dalam satu layanan, dituangkan dalam sistem. Nantinya orang di Bali dapat mengetahui layanan kesehatan secara digital dan bisa dari rumah. Sementara database ada di tingkat Kecamatan serta dilengkapi juga medical record. Hingga saat ini masih dalam proses dan akan diterapkan pada tahun 2022 nanti.

Pada kesempatan ini, diutarakannya pula situasi dan kondisi Bali yang telah berhasil menurunkan kasus Covid-19, sehingga berdampak perekonomian di Bali mulai bangkit kembali.

“Keberhasilan di dalam menangani pandemi Covid, juga sangat tergantung para petugas layanan kesehatan di Rumah Sakit, termasuk Perawat,” tuturnya.

I Wayan Koster berpendapat berkaitan MUNAS X PPNI, bahwa kegiatan ini merupakan bagian penting untuk meningkatkan konsolidasi organisasi dan solidaritas sesama Perawat di seluruh Indonesia. Dikatakannya, di Bali jumlah Perawat ada 15 ribu lebih, hal ini cukup banyak untuk diberdayakan dan pentingnya intensitas pertemuan antara Pemerintah Daerah dan Perawat.

“Nanti kita sering ketemu lah, bincang-bincang, curhat, apa yang perlu dilakukan di Bali. Supaya kami memberikan ruang untuk kebijakan yang bisa memberdayakan para Perawat kita yang ada di Provinsi  Bali,” pungkas Gubernur Bali, yang lahir di Bali tanggal 20 Oktober 1962. (IM)

 

Sumber foto : Youtube

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: