fbpx

Dirjen P2P Kemenkes RI Inginkan PPNI Bersinergi Sukseskan Program Vaksinasi Covid-19

RINGKASAN PENELITIAN
19 Januari 2021
DPP PPNI Berikan Skill Untuk Healthy Aging & Peluang Besar Perawat Dalam Askep Lansia
20 Januari 2021
Show all

Dirjen P2P Kemenkes RI Inginkan PPNI Bersinergi Sukseskan Program Vaksinasi Covid-19

Wartaperawat.com – Sehubungan dengan program vaksinasi Covid-19 yang sedang berjalan saat ini, diperlukan kerja sama baik dan terarah dengan pihak terkait guna meminimalisir hambatan-hambatan yang tidak dikehendaki bersama.

Demi mengupayakan hal tersebut, Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah bersama Tim Penanganan Covid-19 DPP PPNI (Satgas Covid-19) berinisiasi mengundang narasumber yang berkompeten yaitu Asik Surya dari Kementerian Kesehatan RI untuk menyampaikan materi berkaitan dengan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Pada SDM Kesehatan.

Selain itu, Pengurus DPP PPNI juga melibatkan para Pengurus DPW dan DPD PPNI seluruh Indonesia untuk hadir, termasuk angota perawat lainnya dalam mengikuti Daily Zoominar DPP PPNI episode ke 198, yang dipandu moderator Sigit Mulyono.

“Pada hari ini kami menghadirkan para Ketua DPW seluruh Indonesia, Alhamdulilah semua hadir pak,” ucap Harif Fadhillah saat menanggapi pengarahan dari Plt Dirjen P2P Kemenkes RI di ruang Zoominar DPP PPNI episode 198, melalui kanal Youtube Bapena PPNI, Senin (18/1/2021).

Harif Fadhillah mengucapkan terima kasih atas penjelasan dari Dirjen P2P Kemenkes, dalam hal ini menurutnya juga PPNI ingin sekali membantu Pemerintah menepis segala hambatan-hambatan terutama terkait informasi kepada masyarakat maupun rekan sejawat sendiri.

“Beberapa hambatan sudah saya SMS langsung kepada Bapak Menteri Kesehatan (Budi Gunadi Sadikin) dan Alhamdulilah ada solusinya saat ini, yaitu dengan manual dan WA saat cara pendaftarannya (registrasi peserta vaksin), dan mudah -mudahan lebih lancar nantinya,” terangnya.

Diungkapkannya, bahwa perawat-perawat itu sesungguhnya sangat antusias, dan Bapak Menkes juga sangat memberikan peluang, termasuk dirinya sebagai Ketua Umum DPP PPNI yang ikut berpartisipasi dengan Bapak Presiden Jokowi dalam menerima perdana vaksin Covid-19.

“Adanya teman-teman di DPW dan DPD, bahwa inilah channel kami yang bisa dikoordinasikan untuk program kesehatan untuk masyarakat kita. Pada umumnya perawat-perawat berada di ujung pelayanan yang akan memberikan pelayanan yang terbaik,” sebut Harif Fadhillah.

“Kepada temanku di DPW dan DPD, inilah Bapak Budi Hidayat, tolong ditemui pada saat kunjungan beliau ke daerah-daerah. Kalau perlu kita fasilitasi apa yang perlu kita support terhadap program-program di wilayah masing-masing,” ungkapnya.

Selain itu, Harif Fadhillah sebelumnya juga mengatakan bahwa kondisi kesehatannya tetap baik, setelah 5 hari mengikuti penyuntikan perdana vaksin Covid-19, dan juga mengajak para perawat dan Pengurus PPNI untuk mensukseskan program vaksinasi Covid-19 secara nasional.

Sehubungan dengan pencananangan program Pemerintah tersebut, diperlukan pula kerja sama yang baik dengan pihak terkait agar dapat berjalan lancar.

Untuk itulah, Muhammad Budi Hidayat selaku Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI menyampaikan keinginanan dari institusinya dalam menjalin kerja sama dengan organisasi profesi kesehatan termasuk PPNI.

“Bapak, ibu sekalian yang saya banggakan, kita harus terus bekerjasama khususnya untuk program vaksinasi ini. Kita punya target setahun ini menyelesaikan vaksinasi dengan tepat sasaran,” kata M. Budi Hidayat.

“Untuk tahap awal diutamakan Tenaga Kesehatan, dan kalau ini menjadi berhasil, Insya Allah akan berhasil juga selanjutnya,” sambungnya.

Dalam mensukseskan program tersebut, M. Budi Hidayat mengharapkan dan meminta dukungan serta kerja sama dari teman-teman perawat dari seluruh Indonesia.

Pada kesempatan ini pula, Plt Dirjen P2P Kemenkes RI ini meminta bantuan dan dukungan perawat, yaitu Pertama untuk memastikan mengenai layanan Registrasi, agar dapat berjalan dengan baik. Kedua, yaitu logistik Vaksin, dimana teman perawat dapat membantu dalam pengecekan vaksin, jadi kalau ada yang kurang, atau bermasalah, dapat langsung mengimformasikan kepada pihak Kemenkes atau yang ada disetiap Provinsi.

Permintaan yang Ketiganya, yaitu kepada teman perawat dimohon untuk membantu dalam pelaksanaannya.

“Kami tahu untuk Nakes tidak begitu masalah, tapi nanti untuk sasaran bagi seluruh rakyat Indonesia, hal ini akan menjadi harapan kami terhadap teman perawat untuk ikut membantu sebagai pengurai, jika di dalam pelayanan ada hal yang tidak baik atau tidak sesuai dengan yang diharapkan,” tuturnya.

Diharapkannya juga, teman-teman perawat untuk dapat membantu dalam pemantauan, diketahui bahwa vaksin baru ini mudah-mudahan tidak memberi efek yang besar, karena vaksin ini relatif lebih aman, dan akan dilaksanakan dengan dua kali penyuntikan, serta Surveilans KIPI harus berjalan sekaligus memantau pelaksanaannya.

Perawat diharapkan pula mendorong, memperkuat, apa yang sudah ada di Puskesmas, di RS, atau fasilitas kesehatan lainnya. Kemungkinan di RS ada sistem pelaporan, pemantuan dan sistim rujukan KIPI, tapi ada juga yang mungkin belum ada yang mengetahui di faskes lainnya.

Ditambahkannya, mungkin ada yang tahu dan juga yang belum tahu sistem pelaporan pemantauan rujukan KIPI, dan mungkin banyak yang sudah mengetahui dan sudah melaksanakan vaksin, dan mohon pula diberikan informasi tersebut kepada rekan perawat lainnya.

Dikatakannya, bahwa program vaksin Covid-19 ini gratis, sesuai arahan Bapak Presiden untuk seluruh rakyat Indonesia, yang dibagi berdasarkan ketersedian vaksin, dengan diprioritaskan bagi Tenaga Kesehatan, Pelayanan Publik atau yang langsung melayani masyarakat.

Sementara untuk tahapan kedua, dijelaskannya, akan digabungkan atau disamakan dengan peserta lansia. Hingga kini sedang menunggu vaksin yang aman bagi lansia, sesuai dengan uji klinis yang dipakai untuk lansia. Kemungkinan yang untuk lansia ketersedian diperkirakan pada bulan April atau Mei nanti, dan perlu disampaikan kepada masyarakat bahwa semua akan mendapatkan vaksin pada akhirnya.

Diterangkannya, jadi penerima suntikan vaksin Covid-19 terutama pada Nakes, Pelayanan Publik, Lansia, masyarakat yang tinggal di tempat berisiko terpapar dan terakhir untuk masyarakat luas.

“Sasaran suntik vaksin Covid-19 sebanyak 181,5 juta orang dan menjadi tanggung jawab bersama. Baik kami sebagi regulator maupun fasilitator dan eksekutor, jadi semua termasuk juga di organisasi profesi lainnya,” ujarnya.

Pada kesempatan ini Muhammad Budi Hidayat mengucapkan terima kasih atas diberikan kesempatan untuk bergabung dengan teman perawat seluruh Indonesia di ruang Zoominar kali ini. Jika ada hal-hal yang perlu disampaikan, dirinya menerima dengan hati, dan berharap untuk menjalin silaturahmi yang kuat dan utuh.

“Kalau saya ke daerah, mohon difasilitasi juga untuk bertemu, bisa berdiskusi dan menjalin kerja sama, khususnya untuk program-program P2P, selain vaksinasi,” harapnya.

Tentunya P2P Kemenkes menurutnya, punya program yang harus tetap berjalan, seperti TBC, HIV, Malaria, DBD dan penyakit lainnya. Ditambah lagi penyakit yang tidak menular seperti DM, Jantung dari sisi promosi kesehatan. Selanjutnya, di P2P juga ada program penyakit kesehatan jiwa.

“Dan hal ini secara umum kami ingin mengshare program ini kepada teman PPNI dan perawat pada khususnya di seluruh Indonesia, untuk bisa membantu program P2P Kemenkes kedepannya agar menjadi lebih baik lagi,” pungkasnya. (IM)

 

Sumber Foto : Screenshot Youtube Bapena PPNI

 

 

 

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: