fbpx

CBP INNA Miliki Peluang & Tantangan Dalam Meningkatkan Kompetensi Perawat Diakui Secara Global

Kontribusi PPNI Kawal Kompetensi Perawat Indonesia Terintegrasi Melalui Digitalisasi Pelatihan Kemenkes
15 November 2023
Ismuharjuni Ismudi Terpilih Jadi Ketua Pengurus Pusat IPOTI Periode 2023-2028
16 November 2023
Show all

CBP INNA Miliki Peluang & Tantangan Dalam Meningkatkan Kompetensi Perawat Diakui Secara Global

Wartaperawat.com – Keberadaan Certification Body for Person – Indonesia National Nurses Association (CBP-INNA) atau Badan Sertifikasi PPNI merupakan Badan-Badan Lain Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).

Bahkan Ketum Umum DPP PPNI Harif Fadhillah bersama Tim CPB INNA telah menggelar untuk mensosialisasikan Badan Sertifikasi CBP INNA di Hotel Sultan Jakarta, 2 Oktober 2023 lalu.

Namun setelah itu, ada pandangan atas peluang dan tantangan dalam mengembangkan Badan Sertifikasi PPNI tersebut yang disampaikan Ismail selaku Sekretaris DPW PPNI Provinsi Sulawesi Selatan melalui keterangan tertulisnya.

Menurut Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar dikatakannya bahwa transformasi inovasi telah berakar akan membentuk masa depan kompetensi keperawatan. Badan Sertifikasi untuk Person milik PPNI berdiri di garis depan gerakan ini, memberikan mercusuar peluang dan menghadapi tantangan secara langsung, dikarenakan CBP INNA bertanggung jawab atas sertifikasi Perawat di seluruh nusantara, dan ini membuka pintu bagi para profesional yang ingin memajukan karir mereka.

Sertifikasi tidak hanya menjadi lencana kehormatan tetapi tiket ke beragam peluang, mulai dari peran khusus dalam perawatan kritis hingga posisi kepemimpinan dalam manajemen keperawatan kesehatan.

Proses sertifikasi sejalan dengan standar global, memastikan bahwa Perawat Indonesia tidak hanya kompeten secara lokal tetapi diakui di panggung internasional, berdampak menumbuhkan rasa bangga dan identitas profesional.

Namun, di tengah peluang tersebut, tantangan muncul. Rintangan pertama terletak pada memastikan bahwa proses sertifikasi dapat diakses oleh Perawat dari seluruh penjuru negeri.

Geografi Indonesia yang luas dan beragam menghadirkan tantangan logistik, dengan daerah-daerah terpencil sering kekurangan infrastruktur untuk pelatihan dan sertifikasi. CBP INNA harus menavigasi rintangan ini, memastikan bahwa tidak ada Perawat yang tertinggal, dan setiap sudut bangsa mendapatkan manfaat dari kemajuan dalam kompetensi keperawatan.

Evolusi teknologi perawatan kesehatan memperkenalkan lapisan kompleksitas lain. Meskipun membuka kemungkinan baru untuk pelatihan dan pendidikan, ini juga menuntut agar Perawat Indonesia tetap mengikuti kemajuan teknologi terbaru.

Menjembatani kesenjangan digital menjadi keharusan, memastikan bahwa Perawat terlepas dari lokasi atau latar belakang sosial ekonomi, memiliki akses ke alat dan sumber daya yang diperlukan untuk pembelajaran berkelanjutan.

Ketika CBP INNA berusaha untuk meningkatkan kompetensi Perawat Indonesia, keragaman budaya bangsa menambah kekayaan dan kompleksitas pada persamaan. Menyesuaikan program sertifikasi agar peka budaya dan inklusif adalah yang terpenting.

Mengenali dan mengintegrasikan praktik penyembuhan tradisional bersama pendekatan medis modern tidak hanya memperkaya profesi tetapi juga memastikan bahwa perawatan kesehatan disampaikan dengan pemahaman mendalam tentang konteks lokal.

Keterbatasan global profesional kesehatan menambah tekanan untuk menghasilkan tidak hanya Perawat yang kompeten tetapi sangat terampil dan khusus.  Tentunya CBP INNA harus berkolaborasi dengan lembaga pendidikan, rumah sakit, dan pemerintah untuk merampingkan jalur karir, sehingga memudahkan Perawat untuk mengejar gelar dan spesialisasi yang lebih tinggi. Kolaborasi ini membutuhkan keseimbangan yang rumit, karena menuntut standar yang ketat sambil membina lingkungan yang mendorong pengembangan profesional berkelanjutan.

Dalam perjalanan ini, bimbingan muncul sebagai komponen penting. CBP INNA dapat memfasilitasi program bimbingan yang memasangkan Perawat berpengalaman dengan mereka yang baru disertifikasi, menciptakan sistem pendukung yang melampaui batas-batas geografis. Ini tidak hanya meningkatkan transfer pengetahuan tetapi juga memelihara rasa kebersamaan dan tujuan bersama di antara Perawat Indonesia.

Di tengah tantangan ini, CBP INNA juga menghadapi tugas mengadvokasi pengakuan dan nilai Perawat bersertifikat dalam sistem perawatan kesehatan yang lebih luas. Mengubah persepsi dan menanamkan budaya yang menghargai keahlian Perawat bersertifikat adalah tugas yang berat tetapi sangat penting untuk pertumbuhan dan peningkatan profesi yang berkelanjutan.

Kesimpulannya, Badan Sertifikasi untuk Penyandang Perawat Nasional Indonesia berdiri di persimpangan peluang dan tantangan. Perannya dalam membentuk kompetensi Perawat Indonesia bukan hanya tentang sertifikasi, ini tentang menempa jalan menuju masa depan di mana perawatan kesehatan tidak hanya maju tetapi juga berakar kuat dalam permadani budaya dan nilai-nilai Indonesia yang beragam dan kaya.

Ketika CBP INNA menavigasi kompleksitas aksesibilitas, teknologi, budaya, dan pengakuan, ini membuka jalan bagi generasi Perawat yang tidak hanya kompeten tetapi juga penuh kasih, selaras secara budaya, dan siap untuk memenuhi tuntutan perawatan kesehatan yang terus berkembang dalam skala global. (IM)

 

Sumber : Sekretaris DPW PPNI Sulawesi Selatan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: