fbpx

Antisipasi Lonjakan Covid-19, RSUP Persahabatan Edukasi Pemudik Lebaran 2022

Cakupan Vaksin Dosis Ketiga Capai 36,8 Juta, Lansia Diprioritaskan
28 April 2022
Pemerintah Berikan Peluang 102.521 Perawat Jadi PPPK Tahun 2022
30 April 2022
Show all

Antisipasi Lonjakan Covid-19, RSUP Persahabatan Edukasi Pemudik Lebaran 2022

Wartaperawat.com – Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah maupun pihak terkait dalam mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di tanah air pasca musim mudik lebaran 2022.

Sehubungan hal itu, RSUP Persahabatan secara daring berinisiasi menggelar konferensi pers dengan topik cuti bersama dan antisipasi lonjakan kasus Covid-19 pasca cuti bersama.

Dengan menghadirkan narasumber Direktur Utama RSUP Persabatan DR.dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K) FICR, FAPSR bersama Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSUP Persahabatan DR.dr. Nina Kemala Sari, Sp.PD-KGer, MPH.

Demi menjaga kesehatan dan menekan penyebaran Covid-19, diperlukan kesadaran masyarakat yang tinggi untuk mematuhi tip-tip (himbauan) dari pakar kesehatan, terutama bagi pemudik saat melakukan perjalanan mudik dan balik di masa libur lebaran.

“Untuk pemudik yang pakai mobil pribadi, pastikan rombongan memang tidak memiliki gejala-gejala Covid, sehingga kita dapat memastikan rombongan yang berangkat mudik itu sehat,” ungkap dr. Agus Dwi Susanto di RSUP Persahabatan – Jakarta Timur, DKI Jakarta, Kamis (28/4/2022).

Dokter spesialis Paru ini menyarankan agar badan fit dan sehat, tentunya pemudik harus istirahat sebelum berangkat, menyediakan makanan dan minuman yang cukup di dalam mobil selama perjalanan.

Sementara, bila ingin beristirahat atau ke rest area diharapkanya untuk menghindari kerumunan, pakai masker, cuci tangan teratur terutama bila terkontak langsung dengan orang lain dan sebaiknya menjaga jarak.

“Klo membeli sesuatu take away, jangan makan di tempat dan mengkonsumsinya di dalam kendaraan saja. Yang terpenting adalah jaga protokol kesehatan untuk mengurangi penyebaran Covid-19 ini,” sebutnya.

Diinginkannya, apabila selama di perjalanan timbul adanya gejala-gejala yang memang dicurigai, bisa segera langsung ke fasilitas pelayanan kesehatan yang berada di area perjalanan, sehingga dapat langsung mengecek kesehatan kepada tenaga medis yang ada.

Namun, jika tidak tersedia yankes, disarankanya untuk dapat mencari fasilitas kesehatan yang buka untuk melakukan pengecekan kesehatan.

“Karena sedini mungkin kita melakukan deteksi, maka bisa cepat diketahui penyakitnya, sehingga bisa diobati dengan cepat,” imbuh Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).

Dikatakannya, jika pemudik menggunakan kendaraan umum, tentu saja melakukan perjalanan tersebut dilakukan bersama-sama dengan orang lain di sekitarnya.

Untuk itulah diharapkannya, selama di perjalanan agar tetap menggunakan masker, hindari bersentuhan kontak dengan orang, membawa pelengkap untuk mencuci tangan secara teratur. Selain itu, hindari makan di dalam kendaraan tersebut yang tentunya akan membuka masker.

Maka disarankannya pula, sedapat mungkin kalau memang ingin mengkonsumsi makanan atau minuman itu di tempat yang tidak berkerumunan, harus tetap dijaga prokesnya dan tidak berkontak secara terbuka dengan orang-orang sekitar.

Menurutnya tentu disadari juga, disaat pemudik menggunakan kendaraan umum tersebut sepertinya agak kurang teratur di masa liburan ini dan sekali lagi dipastikan harus tetap menjaga kesehatan bersama.

“Jadi kita harus memastikan supaya kita tetap menjalakan protokol kesehatan selama di perjalanan, apabila menggunakan kendaraan umum,” tutupnya. (IM)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: