fbpx

Aksi Ribuan Perawat Lampung : Segerakan Pelaku Ditangkap & Pelayanan Tetap Berlangsung

Ini Tanggapan MKEK PPNI Terhadap Curhatan Dugaan Perawat Di Medsos
25 April 2018
Pengurus PPNI Jakarta Pusat Telah Dilantik, Optimalkan Kontribusi Untuk Pemkot
28 April 2018
Show all

Aksi Ribuan Perawat Lampung : Segerakan Pelaku Ditangkap & Pelayanan Tetap Berlangsung

Wartaperawat.com – Aksi solidaritas perawat salah satu upaya yang dilakukan perawat se Lampung untuk mendesak pihak terkait dalam penanganan pengeroyokan terhadap perawat Ferry Fadly segera dilaksanakan. Kenyataannya hingga kini pelakunya masih belum ditahan, walaupun laporan dari pihak Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sudah diterima di Kepolisian Bandar Lampung.

Ribuan perawat bersama H. Dedi Afrizal Ketua DPW PPNI juga Ketua DPRD Provinsi Lampung, dan Anggota DPRD Komisi V mengikuti aksi dengan tertib dan damai. Perawat yang dilibatkan tidak dalam jam bekerjanya. Adapun tuntutan dari aksi perawat ini menghendaki kasus rekan sejawatnya ferry segera ditanggapi dan meminta perlindungan perawat dalam menjalankan tugas.

“Ya, ini ada ribuan perawat perwakilan dari 15 kabupaten/kota yang ikut dalam aksi ini. Mereka semua hadir karena satu tujuan, yaitu menyegerakan proses hukum soal penganiayaan perawat Ferry dan menginginkan adanya perlindungan melalui undang-undang dalam pelaksanaan tugas perawat,” ungkap Akhmad Sapri di Lapangan Korpri, Kantor Gubernur Lampung, Kamis (26/4/2018).

Kepala Bagian Humas RSUD Abdul Moeloek ini mengatakan aksi ini bentuk protes dan tuntunan perawat kepada pemerintah karena terkesan mengabaikan proses hukum yang telah dilaporkan. Dia katakan juga pelayanan di RSnya maupun di layanan kesehatan lainnya tetap berjalan, walaupun saat ini ribuan perawat beraksi.

“Benar memang ada ribuan yang hadir disini, tapi mereka adalah perawat yang jadwal kerjanya sore dan malam, yang dapat shift pagi tidak kami perbolehkan hadir. Kami tidak akan mengabaikan tugas utama kami yaitu memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat,” terang Sapri.

Dalam kesempatan orasi, Ivo perawat dari rumah sakit Tulang Bawang mengatakan bahwa dalam melaksanakan tugas, perawat memiliki prosedur tersendiri namun ketentuan yang berlaku juga ditaati oleh semua calon pasien/pasien termasuk keluarganya.

“Jadi kalau masyarakat gak suka antri, jangan perawat yang dipukuli. Kami bertugas melayani bukan samsak sasaran pukul,” tegas Ivo.

Selain itu, salah satu peserta aksi dari Pringsewu Siska mengungkapkan, Dia bersama teman-temannya hadir kesini untuk aksi solidaritas terhadap Ferry yang terkena penganiayaan oleh keluarga pasien.

“Bukan hanya kami dari Pringsewu tapi dari seluruh Lampung hadir disini untuk aksi solidaritas ini. Kami hanya tidak ingin lagi was-was dalam melaksanakan tugas pelayanan,” harapnya.

Peristiwa naas yang dialami perawat ferry oleh keluarga pasien terjadi pada Selasa (27/3/2018) disaat bertugas di IGD RSUDAM. Setelah kejadian, Sekretaris Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Perawat (BBHAP) PPNI, Maryanto bersama-sama melaporkan kasus ini ke Polresta Bandar Lampung pada Kamis (29/3/2018). Kunjungan kedua, Ketua BBHAP PPNI Muhammad Siban ke RSUDAM dan beraudiensi dengan Komisi V DPRD Lampung, Kamis (5/4/2018). (IM)

 

Sumber : Berbagai media online

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: