fbpx

Kapuskes Haji Kemenkes Titip Tiga Pesan Bagi PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan

DPP PPNI Mengedukasikan Perawat Cara Bermedia Sosial Bijak & Bertanggungjawab
9 Juni 2022
Implementasi Kode Etik Keperawatan Dalam Asuhan Merupakan Hal Yang Fundamental
12 Juni 2022
Show all

Kapuskes Haji Kemenkes Titip Tiga Pesan Bagi PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan

Wartaperawat.com – Demi mensukseskan penyelenggaraan haji 2022, Kementerian Kesehatan RI telah mengantisipasi cara menyajikan pelayanan kesehatan terutama di masa pandemi Covid-19.

Dalam hal ini Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, dr. Budi Sylvana, MARS menitipkan tiga pesan bagi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Bidang Kesehatan.

Mengingat ibadah Haji tahun ini dilaksanakan di masa pandemi Covid-19, sehingga tingkat kewaspadaan petugas kesehatan haji harus ditingkatkan.

Pesan pertama, Tetap Patuh protokol Kesehatan selama menjalankan tugas sebagai PPIH di Arab Saudi. Selain risiko tertular Covid-19, masih ada risiko tertular penyakit MERS-COV, dimana keduanya bisa dicegah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Pesan ini juga berlaku bagi Jemaah haji.

“Pencegahannya sama kurang lebih pakai masker, selain cuci tangan, jaga kebersihan, juga pakai masker dengan baik. Di Saudi tetap aja pakai masker” tegas dr. Budi saat Persiapan Pemberangkatan PPIH Arab Saudi Daker Mekkah di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta (8/6/2022).

Pesan kedua, para PPIH juga diminta jangan tunggu haus dan disiplin dalam menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).

Hal ini mengingatnya perbedaan suhu yang sangat ekstrim di Arab Saudi, suhu yang tinggi disertai dengan kelembaban yang rendah. Sehingga rentan tidak hanya bagi jemaah, juga bagi Petugas terserang dehidrasi. Selain itu dr Budi juga mengingatkan petugas untuk pandai dalam mengatur waktu istirahat

“Jangan sampai malah petugas kita tumbang dan dirawat di KKHI” ujar dr. Budi

Pesan terakhir, petugas juga diminta untuk terus mengingatkan jemaah agar fokus pada ibadah yang sifatnya wajib, terutama di fase armuzna.

Hal ini mengingat kondisi fisik yang prima menjadi kunci bagi jemaah haji dapat menjalankan fase wajib haji dengan baik. Sehingga aktivitas ibadah lainnya yang bersifat sunnah dapat disesuaikan dengan kondisi fisik jemaah.

“Saya minta petugas terus ingatkan agar jemaah fokus dulu ke proses armuznanya. Jemaah masih banyak waktu untuk ibadah sunnah. Tapi armuzna nya difokuskan dulu. Kalau bisa 2-3 hari sebelumnya armuzna, jemaah istirahat dulu. Siapkan dulu kondisinya betul betul fit,” ucap dr. Budi. (IM)

 

Sumber : Berita & foto dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kemenkes RI

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: