fbpx

Festival Lebaran Cipayung 2023 Perdana : Ajang Silaturahmi, Peduli Turunkan Angka Stunting

PPNI & 4 OP Kesehatan Akan Gelar Aksi Damai Bersama : Hentikan Pembahasan UU Kesehatan
5 Mei 2023
PPNI Jakarta Gelar Halal Bi Halal & Konsolidasikan Perjuangan Aksi Damai OP Kesehatan
8 Mei 2023
Show all

Festival Lebaran Cipayung 2023 Perdana : Ajang Silaturahmi, Peduli Turunkan Angka Stunting

Wartaperawat.com – Dalam suasana Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Kecamatan Cipayung Jakarta Timur menggelar perdana “Festival Lebaran Cipayung” di Kawasan Wisata Agro Cilangkap, 6-7 Mei 2023.

Kegiatan ini dihadiri Manuara Siahaan selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar, Wakil Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainnah dan para undangan lainnya.

Wali Kota Jakarta Timur secara simbolis memukul bedug sebagai tanda dibukanya rangkaian kegiatan festival lebaran tersebut.

“Kita ingin mewadahi beberapa masyarakat, tokoh masyarakat, stakeholder yang selama ini bermitra dengan kita,” ungkap Panangaran Ritonga, usai pembukaan Festival Lebaran, Kel. Cilangkap, Kec. Cipayung, Jakarta Timur, DKI Jakarta, Sabtu (6/5/2023).

“Baik itu RW, LMK dan semua potensi lainnya, dimana punya wadah untuk bersilaturahmi, berhalal bihalal di bulan Syawal selama sebulan, dan saat ini masih nuansa Idul Fitri, jadi hal itu menjadi tujuan utama acara ini,” sambung Camat Cipayung ini.

Selain itu diterangkannya, kegiatan ini sebagai tujuan dari pihaknya untuk mengembangkan nilai luhur yang ada di masyarakat dan itu sudah menjadi budaya dari kebiasaan selama ini.

“Saya kira hampir di semua wilayah ada tradisi lebaran, dengan mendatangi ke orang yang lebih tua, seperti yang diaplikasikan masyarakat melalui mudik lebaran,” terangnya.

Namun dikatakannya untuk wilayah Cipayung ini, ada tradisi lebaran seperti itu yang diistilahkan atau diberi nama “nyorog”, dimana nyorog ini adalah datang ke rumah para sanak saudara dengan membawa makanan sekaligus menyampaikan permohonan maaf.

“Tadi juga kita coba simulasikan atau mencontohkan nyorog itu, dan nanti malam ada penampilan wayang kulit Betawi dan juga hiburan lainnya yang menjadi budaya adat Betawi. Tentunya hakekat dari nyorog itu menjadi bagian dari rasa hormat kita pada orang tua,” jelasnya.

Melalui kegiatan ini pihaknya berharap juga agar mudah-mudahan berdampak pada ekonomi menjadi lebih baik bagi masyarakat, dikarenakan festival lebaran ini ada bazaar UMKM.

Ditambahkannya, pada setiap stand dari masing-masing kelurahan diminta menyediakan 2 jenis makanan tradisional khas Betawi yang terlihat langka di pasaran. Jadi termasuk dengan pihak Kecamatan Cipayung semua ada 18 jenis makanan. Pada stand yang tersedia itu hanya dibolehkan masyarakat mencicipi makanan tersebut, tapi jika masyarakat akan membawa sebagai oleh-oleh, dapat membelinya di masing-masing bazaar.

Berkaitan dengan penanganan stunting di wilayah Cipayung, diungkapkannya menjadi bagian prioritas perhatian bagi pihaknya, terlebih permasalahan ini menjadi salah satu program Pemda DKI Jakarta dan juga sudah menjadi program nasional untuk menurunkan angka stunting.

“Ini menjadi program nasional, sementara DKI Jakarta juga berupaya menekan atau menurunkan angka stunting ini, maka kita di Cipayung ini sudah mencoba dengan melakukan subsidi kepada balita yang mengalami stunting itu,” katanya.

Dijelaskannya, bahwa rekan pegawai yang ASN di wilayah Kecamatan Cipayung dimintanya berpartisipasi untuk membantu kepada setiap balita yang mengalami stunting tadi, melalui bantuan 2 butir telor di waktu pagi dan sore.

Dirincikannya, bagi setiap pegawai membantu uang 100 ribu setiap bulannya, jadi kisaran telor sebanyak 3 Kg, kemudian meminta bantuan kader-kader posyandu untuk disampaikan saat pagi dan sore ke balita tersebut.

“Solusi ini tentunya sudah berjalan di semua kelurahan, yang dibantu oleh kader untuk disampaikan ke balita,” tuturnya.

“Jadi kita atensi atau perhatian kepada mereka, walaupun kita tahu belum tentu juga mereka kurang gizi karena tidak mampu untuk membeli, bisa juga penyebabnya karena faktor pola asuh,” sambung pria asal Sumatera Utara ini.

Menurutnya penyebab stunting ini juga, dimungkinkannya orang tua mereka lengah, yang disebabkan anak-anak terlalu banyak jajan sehingga memakan makanan di rumahnya itu kurang cocok.

“Jadi itu mungkin bukan karena ekonominya yang susah terkadang, tapi hal itu menjadi stigma bagi mereka (orang tua) untuk mereka lebih peduli,” tegasnya.

Adapun penyaluran bantuan dari para pegawai ASN terhadap program tersebut, melalui masing-masing rekan Kesra di setiap kelurahan dan kecamatan, selanjutnya baru didistribusikan.

“Bahkan pada rangkaian acara ini tadi, juga kita buat simbolisnya, dimana ada bantuan paket dari Baznas, dimana ada paket yang isinya makanan-makanan yang berprotein untuk balita yang stunting,” tutupnya. (IM)

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: